Kementerian Kehutanan Dorong Rehabilitasi Lahan Kritis di Bogor Lewat Program FOLU Net Sink 2030

Penanaman pohon di Bogor sebagai komitmen rehabilitasi lahan kritis dan dukungan nyata menuju FOLU Net Sink 2030.

BOGOR | KabarGEMPAR.com – Kementerian Kehutanan menegaskan komitmennya dalam mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan kritis melalui kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Bogor sebagai bagian dari dukungan terhadap target nasional FOLU Net Sink 2030.

Direktur Jenderal BPDAS Citarum – Ciliwung, Heru Permana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang kerap terjadi di wilayah Bogor.

“Penanaman ini bukan sekadar menancapkan bibit, tetapi bagian dari pemulihan fungsi daerah aliran sungai, peningkatan daya resap air, serta pengendalian erosi untuk melindungi masyarakat,” ujar Heru saat memberikan sambutan dalam kegiatan penanaman, Rabu (31/12/2025).

73.412 Hektare Lahan Kritis

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, Kabupaten Bogor masih memiliki lahan kritis seluas 73.412 hektare. Dari jumlah tersebut, sebaran terbesar di antaranya berada di Kecamatan Jonggol seluas sekitar 2.475 hektare dan Kecamatan Taman Sari sekitar 185 hektare.

Kondisi tersebut, menurut Heru, menjadi alasan utama pentingnya kegiatan rehabilitasi yang dilakukan secara berkelanjutan dengan pendekatan tepat lokasi dan tepat jenis tanaman.

Dukung Target Emisi Nasional

Heru menjelaskan, kegiatan penanaman ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai target FOLU Net Sink 2030, yaitu kondisi di mana sektor kehutanan dan penggunaan lahan mampu menyerap emisi karbon lebih besar dibandingkan emisi yang dihasilkan.

Ia menekankan bahwa keberhasilan program tersebut tidak dapat dicapai oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan keterlibatan aktif pemerintah daerah, kelompok tani hutan, serta masyarakat setempat.

“Sinergi semua pihak menjadi kunci agar tanaman yang ditanam hari ini benar-benar tumbuh, terawat, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat,” kata Heru.

Kegiatan penanaman di Bogor ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan lingkungan daerah, mengurangi potensi bencana, sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional.

Laporan: Tim Kabar Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *