KCD Wilayah IV Jabar Akan Periksa Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS di SMKN 1 Bojong
PURWAKARTA | KabarGEMPAR.com – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMKN 1 Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Kepala KCD Wilayah IV Jawa Barat, Riesye Silvana, S.STP., M.AP., menyatakan akan menindaklanjuti informasi tersebut. “Terima kasih informasinya. Kita akan cek dan ricek dulu tentunya terkait hal ini. Baik dari segi administrasi maupun faktual,” ujar Riesye dalam pesan singkat yang diterima KabarGEMPAR.com, Minggu (13/7/2025).
Sebelumnya, kondisi memprihatinkan fasilitas dasar di SMKN 1 Bojong menjadi sorotan. Salah satunya adalah toilet sekolah yang dinilai tidak layak pakai, meski sekolah tersebut menerima dana BOS dalam jumlah besar selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data dari platform JAGA milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berikut rincian alokasi dana BOS di SMKN 1 Bojong:
Tahun 2022: Rp 2.433.694.000
Tahun 2023: Rp 2.480.040.000
Tahun 2024: Rp 2.582.960.000
Total dana yang diterima sekolah dalam tiga tahun terakhir mencapai Rp 7,49 miliar, dengan lebih dari Rp 3,24 miliar di antaranya dialokasikan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana.

Namun, kondisi fisik sekolah, berdasarkan pantauan di lapangan, tidak mencerminkan penggunaan dana yang optimal. Fasilitas sekolah tampak rusak, lingkungan tidak terawat, dan sejumlah sarana dasar seperti toilet dinilai tidak layak digunakan.
Menanggapi temuan ini, sejumlah pihak berencana melaporkan dugaan penyalahgunaan dana tersebut kepada Inspektorat Daerah dan Aparat Penegak Hukum (APH) guna dilakukan audit dan penelusuran lebih lanjut.
Sementara itu, Humas KCD Wilayah IV, Fatan Abdillah, saat dikonfirmasi menyatakan proses pemeriksaan sedang berjalan. Rabu, (16/7/2025). “Lagi diproses sesuai informasi dari pemberitaan media. Kalau sudah ada perkembangan hasil pemeriksaan, akan kami kabarkan,” ujarnya singkat.
Laporan: Juhaeri | Editor: Hardi Hanto