AHY Akui APBN Tak Mampu, Giant Sea Wall Butuh Modal Asing
Megaproyek tanggul laut raksasa senilai Rp1.300 triliun di Pantura tak bisa ditopang APBN. Pemerintah membuka pintu bagi swasta dan investor asing untuk ikut membiayai pembangunan raksasa sepanjang 480 kilometer itu.
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan megaproyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) tidak mungkin dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut AHY, nilai proyek yang ditaksir mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun terlalu besar untuk hanya mengandalkan kas negara.
“Skema pembiayaannya harus kredibel, karena ini besar sekali, tidak mungkin kita mengandalkan APBN. Fiskal kita selalu ada batas dan ada prioritas yang harus dipenuhi,” kata AHY saat ditemui wartawan di Travoy Hub, Jakarta Timur, Jumat (26/9/2025).
Meski begitu, AHY menegaskan pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa ditunda lagi. Pantura yang membentang di lima provinsi kini menghadapi ancaman serius, mulai dari penurunan muka tanah hingga banjir rob yang mengancam jutaan warga dan kawasan industri strategis.
“Jumlahnya banyak saudara-saudara kita yang tinggal di pantai utara. Belum lagi berbicara banyak kawasan industri strategis dan kawasan ekonomi khusus yang juga harus dilindungi,” ujarnya.
Karena itu, Presiden Prabowo Subianto disebut telah menyiapkan langkah cepat, termasuk membentuk badan otorita pengelola Pantura untuk memastikan megaproyek ini berjalan.
Proyek Giant Sea Wall sepanjang 480 kilometer diproyeksikan membutuhkan waktu pengerjaan 15 hingga 20 tahun. Dalam pidatonya di Sidang Umum ke-80 PBB, Presiden Prabowo menegaskan pembangunan tanggul laut itu merupakan jawaban atas ancaman perubahan iklim global yang membuat permukaan air laut naik sekitar 5 cm setiap tahunnya.
“Untuk ini, kami terpaksa membangun giant sea wall sepanjang 480 kilometer. Mungkin akan memakan waktu 20 tahun, tetapi kami tidak punya pilihan. Kami harus mulai sekarang,” kata Prabowo kala itu.

AHY menambahkan, pihaknya kini membuka peluang seluas-luasnya bagi investor swasta dan asing untuk menanamkan modal di proyek ini.
“Kita sedang berkomunikasi dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri untuk menarik investasi yang juga kredibel,” tegasnya.
Laporan: Tim Kabar Nasional