Bekasi Utara Terendam Banjir, Warga Teluk Pucung Evakuasi Harta dan Kendaraan
BEKASI | KabarGEMPAR.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sejak Senin malam (7 Juli 2025) hingga Selasa siang (8 Juli 2025), menyebabkan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) meluap dan merendam sejumlah kawasan di Bekasi Utara. Luapan air ini terjadi karena derasnya aliran dari dua sungai besar, yakni Kali Bekasi dan Kali Cikarang, yang bertemu di hilir tanpa mampu ditampung salurannya.
Banjir yang datang tiba-tiba pada malam hari membuat sebagian warga tidak sempat bersiap. Di beberapa titik, air merendam jalan hingga setinggi lutut orang dewasa. Lalu lintas pun lumpuh. Banyak kendaraan roda dua dan mobil pribadi tak mampu melintasi genangan. Warga pun terpaksa memutar balik, mencari jalur alternatif, atau meminta bantuan sesama.
Tak sedikit pula warga yang melihat peluang dari situasi ini. Di tengah kerumitan itu, beberapa dari mereka menyediakan jasa sewa gerobak untuk membantu mengangkut motor dan barang. “Alhamdulillah, ini rezeki. Berkah hari ini,” ujar seorang warga yang mendorong gerobaknya dengan satu motor di atasnya, sambil tersenyum di tengah genangan.
Kondisi terparah terjadi di kawasan Perumahan Teluk Pucung, Bekasi Utara. Air masuk hingga ke dalam rumah dengan ketinggian mencapai 170 cm. Sebagian warga memilih bertahan di lantai dua rumah mereka, sementara lainnya mulai mengungsi sambil membawa barang-barang penting.
Di Desa Sukamekar, tanggul yang dibangun sebagai penahan arus dilaporkan jebol. Tak jauh dari lokasi itu, tanggul di Perumahan Pondok Api 2 juga mengalami kerusakan. Air mengalir deras memasuki pemukiman warga tanpa bisa dibendung.
Marni, warga Perumahan Teluk Pucung, mengaku trauma dengan banjir susulan yang terjadi tahun lalu. Ia memilih segera mengevakuasi harta bendanya sebelum air kembali naik. “Tahun kemarin barang-barang saya rusak semua, ada juga yang hanyut. Makanya sekarang saya tidak mau ambil
risiko. Lebih baik saya amankan dari sekarang,” katanya sambil menata barang di atas rak tinggi.
Meski banjir belum benar-benar surut, Selasa siang ketinggian air mulai berkurang. Dari 170 cm, air kini menyusut menjadi sekitar 50 hingga 100 cm di kawasan Teluk Pucung dan sekitarnya. Namun, arus di Kali CBL masih terpantau deras, mengalir menuju muara laut.

Warga yang bermukim di sepanjang aliran CBL terus berjaga-jaga. Mereka khawatir debit air meningkat kembali jika hujan turun di wilayah hulu. Pemerintah daerah pun didesak segera memperbaiki tanggul yang jebol dan menyiapkan langkah cepat penanganan banjir jika kondisi memburuk.
Banjir tahunan yang terus berulang ini memperlihatkan bahwa persoalan sistem drainase dan pengendalian air di wilayah Bekasi masih menjadi pekerjaan rumah besar. Warga berharap pemerintah tak hanya hadir saat banjir datang, tetapi juga hadir dengan solusi jangka panjang.
Reporter: Tim Kabar Bekasi | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com