Diduga Tak Transparan, Ratusan Juta Dana Desa Gebangjaya Dipertanyakan Warga
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Isu dugaan penyimpangan Dana Desa (DD) di Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya, terus menuai sorotan publik. Program ketahanan pangan dan pengadaan sarana pemasaran produk desa dari tahun 2022 hingga 2024 disebut-sebut menghabiskan dana lebih dari Rp 516 juta, namun wujud fisik dari kegiatan tersebut belum jelas terlihat di lapangan.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Pemerintah Desa Gebangjaya menganggarkan dana untuk sejumlah kegiatan, di antaranya pengadaan dan pemeliharaan sarana pemasaran produk senilai lebih dari Rp 253 juta pada tahun 2022. Pada 2023, desa mengucurkan Rp 30 juta untuk peningkatan produksi tanaman pangan, seperti pengadaan alat penggilingan padi atau jagung. Sedangkan pada 2024, dana sebesar Rp 80 juta kembali dianggarkan untuk program serupa, ditambah Rp 153 juta untuk sarana pemasaran produk.
Namun, warga menilai realisasi kegiatan tersebut tidak transparan. Seorang tokoh pemuda menyebutkan bahwa dalam program pengadaan kambing, kelompok ternak hanya menerima uang sementara hewan ternak diduga dipelihara langsung oleh kepala desa.
“Kalau itu memang program desa, kenapa kambing tidak diserahkan ke kelompok? Ini yang menimbulkan kecurigaan,” ujar tokoh pemuda yang meminta namanya disamarkan.
Sebelumnya, Sekretaris Desa Gebangjaya, Tatang, menyatakan bahwa program ketahanan pangan tersebut “sedang diproses di Kejaksaan Negeri Karawang.” Namun, informasi ini berbeda dengan penjelasan Camat Cibuaya, Agus Somantri, saat dikonfirmasi oleh KabarGEMPAR.com.
Saat ditanya apakah benar program ketahanan pangan Desa Gebangjaya sedang dalam proses penanganan Kejaksaan, Agus Somantri menyampaikan secara singkat, “sampai saat ini alhamdulillah tidak ada.”
Pernyataan tersebut menandakan bahwa hingga kini belum ada informasi resmi dari pihak kejaksaan terkait pemrosesan hukum atas kasus tersebut. Ketidaksesuaian antara keterangan pihak desa dan pihak kecamatan ini justru menambah tanda tanya besar di tengah masyarakat.
Reporter: Tim Investigasi Kabar Gempar | Editor: Redaktur: KabarGEMPAR.com
