ISTANA DIKEPUNG BURUH: Impor Ilegal & Tapera Jadi Pemicu Ledakan Amarah!

Foto: Ribuan buruh dari berbagai daerah mengepung kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Ribuan buruh dari berbagai daerah mengepung kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, hanya sepelemparan batu dari Istana Negara. Mereka datang tidak sekadar berteriak tetapi membawa bara kemarahan atas impor ilegal, eksploitasi sistemik, dan kebijakan negara yang semakin menindas rakyat pekerja.

“Cukup Sudah! Negara Ini Terlalu Lama Berpihak ke Pemodal!”

Orasi lantang Presiden KSPN, Ristadi, membakar semangat massa buruh yang memenuhi jalanan. Ia menuding pemerintah lalai dan kompromistis terhadap mafia impor, yang kini menggerogoti industri dalam negeri dan membuat ribuan pekerja kehilangan mata pencaharian.

“Kalau pemerintah terus bungkam, jangan salahkan kami kalau pabrik-pabrik berhenti serempak! Ini bukan ancaman, ini perlawanan!” Ristadi, Presiden KSPN.

5 BOM TUNTUTAN BURUH:

  1. Bersihkan Indonesia dari Impor Ilegal! Tangkap dan adili mafia impor yang dilindungi kekuasaan.
  2. Revisi Permendag 8/2024 yang membuka
    keran impor seenaknya!
  3. Cabut UU Cipta Kerja – simbol kesewenangan terhadap buruh!
  4. Hapus Outsourcing & Upah Murah – buruh bukan mesin, buruh manusia!
  5. Tolak Tapera! Rakyat diperas atas nama tabungan, tanpa jaminan keadilan.

May Day Tak Didengar, Kini Buruh Datang Lebih Dekat

Sebelumnya, 1 Mei 2025, buruh telah menyuarakan hal serupa. Tapi negara lebih sibuk mengurusi pencitraan politik ketimbang mendengar jerit rakyat pekerja. Hari ini, ribuan massa turun lagi – bukan untuk selfie, tapi untuk mengguncang sistem yang makin timpang!

Di Balik Spanduk, Ada Nyawa Keluarga yang Terancam

Setiap poster protes bukan sekadar tulisan. Di baliknya ada cerita PHK, upah yang tak cukup beli beras, dan rumah tangga yang nyaris roboh akibat kebijakan elite yang tak berpijak ke bumi.

KabarGEMPAR.com mencatat, meski aksi berlangsung damai, namun kepungan ribuan buruh di depan Istana menjadi simbol jelas: rakyat sedang muak. Dan saat rakyat muak, perubahan hanya tinggal waktu.

Reporter: Tim Kabar Jakarta | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup