Jejak Raden Wiralodra: Sang Perintis Bumi Indramayu

Ilustrasi

Penulis: Mulyadi
Sumber: Pemerintah Kab. Indramayu

INDRAMAYU, sebuah wilayah di pesisir utara Jawa Barat, menyimpan kisah agung tentang keberanian, kebijaksanaan, dan pengabdian. Di balik nama yang kini dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional, terpatri perjalanan epik seorang bangsawan muda dari Bagelen, Jawa Tengah. Ia bernama Raden Arya Wiralodra, putra ketiga dari Tumenggung Gagak Singalodra yang bijaksana dan disegani.

Cita-Cita Seorang Bangsawan

Di desa Banyu Urip, Raden Wiralodra tumbuh dalam lingkungan ningrat penuh ajaran kejawen dan nilai luhur. Bersama empat saudaranya, Raden Wangsanegara, Raden Ayu Wangsayuda, Raden Bagus Tanujaya, dan Raden Bagus Tanujiwa, ia dibesarkan untuk menjadi pemimpin sejati. Namun berbeda dari saudara-saudaranya, Wiralodra menaruh cita-cita mulia: mendirikan negeri yang makmur, tempat anak cucunya kelak hidup dalam keadilan dan kesejahteraan.

Cita-cita itu menggiringnya untuk bertapa di Gunung Sumbing, di tanah Melayu. Selama tiga tahun ia menyepi, memohon petunjuk Ilahi. Hingga suatu malam, dalam keheningan semesta, turunlah wangsit:

“Raden Arya Wiralodra, apabila engkau ingin berbahagia serta keturunanmu dikemudian hari, pergilah merantau ke arah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk…”

Restu Ayahanda, Perjalanan Tiga Tahun

Sepulang dari pertapaan, Raden Wiralodra menyampaikan wangsit tersebut kepada sang ayahanda. Tumenggung Gagak Singalodra, meski berat hati, memberikan restu penuh haru. “Bawalah Ki Tinggil,” katanya, “ia akan menjadi penuntunmu di negeri rantau.” Maka berangkatlah Raden Wiralodra dan Ki Tinggil, menyusuri hutan belantara, menyeberangi sungai-sungai, menembus gelapnya malam dan teriknya siang selama tiga tahun penuh.

Mereka mengikuti arah matahari tenggelam, menuju barat, dengan keyakinan penuh bahwa Sungai Cimanuk akan menuntun mereka pada takdir agung.

Tersesat di Sungai Citarum

Suatu senja, mereka tiba di tepi sebuah sungai besar. Dada Wiralodra berdebar haru. Ia yakin itulah Sungai Cimanuk. Namun, malam turun, dan mereka memutuskan beristirahat.

Pagi harinya, seorang kakek misterius mendatangi mereka. Melihat kedua pengelana itu, sang kakek bertanya, “Siapakah kalian, kisanak?” Setelah mendengar kisah Wiralodra, sang kakek tertawa pelan dan berkata, “Cucu-cucuku, yang kalian cari bukan di sini. Ini Sungai Citarum, bukan Cimanuk.”

Kesalahan arah itu tak menyurutkan semangat.

Dengan petunjuk sang kakek, mereka kembali bergerak ke utara. Hari berganti minggu, minggu menjelma bulan, hingga akhirnya mereka tiba di lembah Sungai Cimanuk yang subur.

Hutan Dibuka, Negeri Didirikan

Di sanalah, dengan tekad dan keyakinan, Raden Wiralodra menebang hutan belukar, membangun pemukiman pertama di tepi Sungai Cimanuk. Perlahan masyarakat berdatangan. Kehidupan tumbuh. Padi menguning. Sungai memberi ikan. Tanah memberi hasil. Dan rakyat hidup tenteram.

Wilayah itu kemudian berkembang dan dikenal sebagai Indramayu, nama yang diyakini berasal dari kata “Indra” (dewa pemimpin) dan “Mayu” (indah, permai). Negeri impian Wiralodra kini menjadi nyata.

Warisan Tujuh Keturunan

Wangsit yang diterima Raden Wiralodra terbukti. Selama tujuh keturunan, keturunan Raden Wiralodra memimpin wilayah ini dengan bijaksana. Kehidupan rakyat makmur, dan budaya berkembang pesat. Nilai-nilai luhur tetap dijaga dalam seni, bahasa, dan tradisi.

Indramayu Hari Ini

Kini, Indramayu bukan sekadar nama daerah. Ia adalah simbol perjuangan, ketabahan, dan cinta tanah air. Warisan Raden Arya Wiralodra masih hidup dalam hati masyarakatnya. Namanya diabadikan menjadi nama jalan utama, monumen, bahkan menjadi inspirasi dalam pembentukan karakter generasi muda.

Indramayu adalah cerita tentang mimpi besar yang lahir dari seorang pemuda yang rela meninggalkan kenyamanan demi masa depan bangsanya. Ia bukan sekadar legenda, tapi fondasi sejarah yang mengakar kuat dalam jati diri Indramayu.

“Tanah yang subur lahir dari pengorbanan. Negeri yang makmur tumbuh dari cita-cita luhur. Indramayu adalah keduanya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup