Muspika Pedes Dorong Laporan Program dan Jaga Kondusivitas Pilkades Payungsari

Camat Pedes Aep Saepudin mengatakan, minggon kali ini menjadi momentum penting untuk memastikan seluruh program pemerintah kecamatan, mulai dari infrastruktur, ekonomi, kesehatan, hingga pertanian, telah dilaporkan secara administratif.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar minggon rutin keliling di Aula Rumah KB Desa Kertaraharja, Selasa, 16 Desember 2025. Agenda ini dimanfaatkan sebagai evaluasi akhir tahun sekaligus konsolidasi lintas sektor menjelang penutupan program 2025.

Camat Pedes Aep Saepudin mengatakan, minggon kali ini menjadi momentum penting untuk memastikan seluruh program pemerintah kecamatan, mulai dari infrastruktur, ekonomi, kesehatan, hingga pertanian, telah dilaporkan secara administratif. Menurut dia, kelengkapan laporan menjadi syarat agar program dapat tercatat sebagai capaian dan berlanjut pada tahun anggaran berikutnya.

“Ini bisa dibilang pengumuman akhir tahun. Semua program harus masuk laporannya. Kalau tidak, sama saja tidak bekerja dan tidak memenuhi kewajiban,” ujar Aep. Ia menekankan bahwa pelaporan menjadi dasar agar program bisa terealisasi kembali pada 2026.

Aep mengklaim, soliditas Muspika Pedes telah membuahkan sejumlah hasil konkret, di antaranya pembangunan infrastruktur jalan desa serta pembentukan bank sampah desa. Selain itu, sektor pertanian disebut tetap menjadi prioritas, khususnya dalam menjamin ketersediaan air bagi petani melalui koordinasi dengan UPTD Pertanian Kecamatan Pedes.

“Komitmen kami menjadikan Pedes sebagai wilayah pertanian yang sejahtera, petaninya tidak kekurangan air,” kata dia.

Di bidang sosial-keagamaan, Aep menyebut Kecamatan Pedes meraih juara kedua Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Karawang. Namun, ia mengakui masih ada pekerjaan rumah besar, yakni pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Payungsari yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Desember 2025.

Aep mengimbau masyarakat Payungsari untuk menjaga suasana demokratis dan kondusif selama Pilkades. Ia menekankan bahwa perbedaan pilihan politik tidak boleh berujung konflik sosial.

“Perbedaan pilihan itu ciri demokrasi. Jangan sampai karena beda warna timbul permusuhan atau perpecahan keluarga. Kita tetap bersaudara,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Payungsari, Bojus, optimistis Pilkades akan berlangsung aman. Ia menyebut warga telah terbiasa menghadapi kontestasi politik tingkat desa.

“Jumlah pemilih lebih dari 5.000 orang dari lima dusun. Masyarakat sudah paham dinamika Pilkades. Apalagi calonnya hanya dua, Amas dan Faisal,” kata Bojus.

Minggon rutin tersebut dihadiri unsur Muspika, antara lain Camat dan Sekretaris Camat Pedes, Danramil, Kapolsek, perwakilan UPTD, Korwil Dikdas, para kepala desa, anggota BPD, serta tokoh masyarakat setempat.

Reporter: Dedy Mio | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *