Pasca Operasi Batu Ginjal, Ini Panduan Pemulihan dan Tanda Bahaya yang Wajib Diwaspadai

Ilustrasi.

KABARGEMPAR.COM – Operasi batu ginjal menjadi solusi medis bagi pasien yang mengalami gangguan serius pada saluran kemih. Namun, fase pascaoperasi tak kalah penting untuk menentukan keberhasilan pengobatan dan mencegah kekambuhan di kemudian hari.

Setelah menjalani operasi batu ginjal, pasien umumnya akan menjalani masa pemulihan di ruang perawatan selama beberapa jam. Bergantung pada kondisi klinis dan jenis tindakan yang dilakukan, pasien dapat diperbolehkan pulang di hari yang sama atau menjalani rawat inap di rumah sakit.

Pada fase awal pascaoperasi, keluhan seperti nyeri dan mual kerap dirasakan pasien. Untuk mengatasinya, dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri dan obat antimual yang harus dikonsumsi sesuai anjuran, baik selama rawat inap maupun rawat jalan.

Waktu Pemulihan Berbeda, Tergantung Jenis Operasi

Masa pemulihan operasi batu ginjal sangat bergantung pada metode yang digunakan. Pasien yang menjalani ureteroskopi umumnya dapat kembali beraktivitas ringan dalam waktu 2–3 hari.

Sementara itu, pasien yang menjalani percutaneous nephrolithotomy (PCNL) membutuhkan waktu pemulihan sekitar 1–2 minggu. Adapun operasi batu ginjal secara terbuka memerlukan masa pemulihan lebih lama, yakni sekitar 4–6 minggu, karena tingkat invasivitasnya lebih tinggi.

Langkah Pencegahan Agar Batu Ginjal Tak Kambuh

Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan menerapkan sejumlah langkah pencegahan guna menghindari pembentukan batu ginjal kembali. Di antaranya dengan memperbanyak konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari, menerapkan pola makan sehat dengan meningkatkan asupan buah dan sayur, serta mengurangi makanan tinggi protein hewani dan minuman manis.

Selain itu, pasien diminta menghindari aktivitas berat, mematuhi konsumsi obat yang diresepkan dokter, seperti diuretik thiazide, dan melakukan kontrol rutin sesuai jadwal. Pemeriksaan lanjutan penting dilakukan untuk memastikan tidak ada sisa batu ginjal.

Dalam beberapa kasus, pasien juga mungkin perlu menjalani prosedur tambahan, seperti pelepasan stent ureter atau selang nefrostomi. Jika batu ginjal masih tersisa atau muncul kembali, dokter dapat merekomendasikan tindakan lanjutan.

Efek Samping Normal hingga Komplikasi Serius

Operasi batu ginjal dapat menimbulkan efek samping ringan seperti mual, nyeri perut, nyeri di area sayatan, nyeri saat buang air kecil, hingga urine bercampur darah. Efek ini umumnya bersifat sementara dan akan membaik dalam beberapa hari.

Namun demikian, pasien tetap perlu waspada terhadap kemungkinan komplikasi serius, seperti infeksi luka operasi, infeksi saluran kemih, sepsis, penyumbatan saluran kemih, hingga perdarahan ginjal.

Segera ke Dokter Jika Alami Gejala Ini

Dokter mengimbau pasien untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami demam tinggi disertai menggigil, nyeri hebat di pinggang, urine keruh atau berbau, darah dalam urine yang semakin banyak, kesulitan buang air kecil, nyeri hebat saat berkemih, atau pembengkakan di area operasi.

Konsultasi medis secara daring juga dapat menjadi langkah awal untuk mendapatkan saran pengobatan. Namun, bila gejala mengarah pada kondisi gawat darurat, pasien diminta segera mendatangi IGD rumah sakit terdekat.

Kepatuhan pasien dalam masa pemulihan menjadi kunci utama keberhasilan operasi batu ginjal sekaligus upaya mencegah penyakit ini kambuh kembali.

Sumber: ALODOKTER | Ditinjau oleh : dr. Robby Firmansyah Murzen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *