Penerima PIP di Karawang Turun Drastis pada 2025, Orang Tua Pertanyakan Peran Sekolah

Ilustrasi: Penurunan jumlah penerima terjadi di semua jenjang pendidikan. Orang tua siswa mempertanyakan peran sekolah dan Dinas Pendidikan dalam pendataan.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Jumlah penerima Program Indonesia Pintar (PIP) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami penurunan tajam pada 2025. Data resmi menunjukkan, penerima bantuan pendidikan ini merosot dari 186.646 siswa pada 2024 menjadi hanya 74.854 siswa pada tahun ini. Artinya, terdapat 111.792 siswa yang tidak lagi mendapatkan bantuan.

Penurunan itu diikuti pemangkasan alokasi anggaran. Pada 2024, pemerintah pusat mengucurkan dana PIP untuk Karawang sebesar Rp 125,16 miliar. Tahun ini, jumlah tersebut turun menjadi Rp 40,13 miliar, atau berkurang Rp 85,03 miliar.

Meski demikian, tingkat penyaluran pada 2025 terbilang optimal. Pemerintah daerah mencatat realisasi mencapai Rp 40,12 miliar atau 99,99 persen dari pagu. Tahun lalu, penyaluran hanya Rp 55,17 miliar atau 44,06 persen dari total anggaran yang tersedia.

Penurunan di Semua JenjangPengurangan jumlah penerima terjadi di semua jenjang pendidikan. Dana untuk siswa SD turun dari Rp 48,93 miliar menjadi Rp 19,85 miliar. Alokasi untuk SMP merosot dari Rp 24,53 miliar menjadi Rp 9,87 miliar. Untuk SMA, anggaran hanya Rp 3,14 miliar dibanding Rp 18,78 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara itu, SMK mengalami penurunan dari Rp 32,91 miliar menjadi Rp 7,25 miliar.

Pemerhati kebijakan publik, Ibnu Mahtumi, menilai ada tiga faktor utama penyebab penurunan tersebut.

“Pertama, pemerintah pusat memperketat kriteria penerima, hanya siswa yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) aktif yang berhak. Kedua, pemutakhiran data menghapus penerima ganda dan siswa yang sudah lulus. Ketiga, kemungkinan ada realokasi anggaran ke program pendidikan lain seperti KIP Kuliah,” kata Ibnu kepada KabarGEMPAR.com, Selasa (12/8/2025).

Orang Tua Pertanyakan Peran SekolahSejumlah orang tua siswa mengaku heran dan kecewa karena anak mereka yang masih bersekolah dan berasal dari keluarga kurang mampu tiba-tiba tidak lagi menerima PIP. Mereka mempertanyakan peran sekolah dan Dinas Pendidikan dalam proses pendataan.

“Anak saya masih sekolah, ekonomi kami di bawah garis kemiskinan. Tapi tahun ini namanya hilang dari daftar penerima. Kok bisa begitu?” ujar salah satu orang tua siswa di Karawang.

Laporan: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup