Transmigran Indonesia Siap Menembus Jepang, Kementerian Transmigrasi Siapkan Skema Globalisasi Tenaga Kerja
JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi meluncurkan terobosan baru dengan menyiapkan program pengiriman tenaga kerja transmigran ke Jepang. Program ini digagas sebagai langkah modernisasi transmigrasi, yang kini tak lagi sebatas membuka kawasan baru di dalam negeri, tetapi juga menghubungkan transmigran dengan pasar tenaga kerja global.
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan bahwa paradigma transmigrasi sudah berubah.
“Transmigrasi bukan lagi sebatas pembangunan kawasan. Kita ingin transmigran juga bisa bersaing di panggung dunia. Jepang adalah salah satu pintu besar itu,” kata Iftitah dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).
Langkah ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN), yang akan membuka peluang magang kerja selama 2–3 tahun di berbagai sektor di Jepang.
Menurut Iftitah, Kementerian Transmigrasi tengah menyiapkan diri sebagai sending organisation resmi. Dengan begitu, transmigran akan mendapat jalur yang lebih terjamin mulai dari proses perekrutan, pelatihan, hingga perlindungan tenaga kerja.
“Magang memang terbatas waktunya, tapi nilainya besar: menambah keterampilan, memperluas wawasan, dan menyiapkan mereka kembali ke tanah air dengan pengalaman baru. Sementara untuk kerja permanen, pasar Jepang sangat luas dan potensial,” jelasnya.
Kementerian Transmigrasi menargetkan pertemuan di Osaka akan menghasilkan nota kesepahaman konkret antara pemerintah Indonesia, AP2LN, dan mitra Jepang. Kesepakatan itu akan mengatur pola rekrutmen, sistem pelatihan, hingga jaminan perlindungan tenaga kerja asal Indonesia.
Lebih jauh, Iftitah menyebut bahwa transmigran yang berangkat ke Jepang bukan hanya pekerja, tetapi juga “duta keterampilan Indonesia” di kancah internasional.

“Jika dulu transmigrasi hanya identik dengan membangun desa, kini transmigran kita juga bisa menjadi duta keterampilan Indonesia di dunia internasional,” tegasnya.
Program ini diharapkan memberi manfaat ganda: meningkatkan kesejahteraan transmigran beserta keluarganya sekaligus berkontribusi pada pembangunan nasional.
Laporan: Tim Kabar Nasional