Warga Protes Kantor Desa Kosong, Soroti Polemik Kopdes Merah Putih di Gebangjaya Karawang

FOTO: Kantor Desa Gebangjaya.

28 Mei 2025 | Reporter: Dedi Iskandar | Editor : Redaksi KabarGEMPAR.com

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Kantor Desa Gebangjaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, mendadak menjadi sorotan publik setelah sebuah video berdurasi 3 menit 33 detik, beredar luas di media sosial pada Rabu, 28 Mei 2025. Dalam video tersebut, seorang warga menyampaikan kekecewaannya karena kantor desa kosong pada hari pelayanan rutin mingguan.

Rekaman menunjukkan suasana kantor desa yang tertutup rapat tanpa satu pun aparatur desa terlihat. Jam saat itu menunjukkan pukul 10.39 WIB. “Kosong! Tidak ada satu orang pun,” ujar warga dalam video tersebut. Ia juga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan resmi terkait ketidakhadiran aparatur desa pada hari yang seharusnya menjadi agenda minggon rutin.

Namun, video tersebut tak hanya menyorot pelayanan yang absen. Warga juga menyinggung topik yang lebih sensitif: pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Dalam narasinya, warga menyebut telah terjadi berbagai persoalan dalam pengelolaan koperasi tersebut yang mendorong masyarakat untuk menuntut pembentukan ulang.

“Ini transparan tapi tidak transparan,” ucap warga dalam video itu. Ia menyebut masyarakat telah mengadu ke berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, kecamatan, dan bahkan pendamping koperasi tingkat kabupaten, yang menurutnya menyarankan agar proses pembentukan ulang dilakukan secara terbuka.

Namun hingga hari ini, respons Pemerintah Desa Gebangjaya dianggap minim. Warga menilai pihak desa tidak menunjukkan itikad baik untuk membuka dialog dengan masyarakat. Upaya konfirmasi Tempo kepada Sekretaris Desa Gebangjaya melalui aplikasi WhatsApp tidak mendapat balasan hingga berita ini diterbitkan.

Masyarakat berharap pemerintah desa segera menanggapi tuntutan tersebut secara terbuka dan adil. Mereka juga meminta kehadiran pihak Kecamatan Cibuaya untuk memediasi agar masalah pelayanan publik dan koperasi tidak memicu ketidakpercayaan yang lebih luas.

Tutup