Pengamat Soroti Kejanggalan Proyek SDA PUPR Karawang, Konsep ‘Pentahelix’ Dipertanyakan
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Pengamat kebijakan pemerintahan Asep Agustian menyoroti pelaksanaan beberapa proyek di Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Karawang, yang menurutnya jauh dari prinsip transparansi dan akuntabilitas. Ia mempertanyakan realisasi konsep pentahelix yang kerap disebut oleh pejabat terkait, namun tidak tampak dalam pengerjaan proyek di lapangan.
Asep menyoroti proyek pembangunan drainase di Jalan Puri Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur, yang menelan anggaran sekitar Rp1,4 miliar dari APBD Karawang. Proyek yang dikerjakan oleh CV Trisula Wijaya itu ia nilai dikerjakan asal jadi, serta menyalahi kerangka acuan kerja. Proyek tersebut tetap berjalan meski lokasi dalam kondisi tergenang air.
“Coba tanya ke Kabid SDA yang sering mengklaim bidangnya bersih. Faktanya, drainase dikerjakan dalam kondisi banjir. Lalu material pasir di lokasi itu untuk apa?” ujar Asep, yang akrab disapa Askun, kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).
Ia menilai, pernyataan mengenai kebersihan dan keterbukaan suatu lembaga seharusnya disampaikan pihak lain, bukan oleh pejabat itu sendiri. “Kalau merasa bersih, biarkan masyarakat atau lembaga independen yang menilai. Jangan klaim sepihak,” tegasnya.
Selain proyek drainase, Asep juga mengkritik lambannya pengerjaan proyek sabuk pantai yang menelan anggaran hampir Rp1 miliar. Menurutnya, proyek tersebut berpotensi tidak selesai hingga akhir 2025.
“Pejabat terkait selalu menyebut pentahelix saat berbicara soal kolaborasi. Tapi kalau di lapangan masih ada proyek seperti ini, di mana letak pentahelix-nya?” kata Asep yang juga Ketua DPC Peradi Karawang.
Asep meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menyelidiki dugaan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut. “Kalau proyek itu benar, tunjukkan benarnya. Kalau salah, ungkap salahnya. Kalau APH diam saja, masyarakat patut bertanya-tanya,” ujar Asep.
Ia menegaskan tidak akan berhenti mengawasi dan mengkritisi pelaksanaan proyek di Bidang SDA PUPR Karawang. “Saya akan terus bersuara. Saya tidak akan diam sampai semua jelas,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kabar Karawang


