Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara: Presiden Prabowo Prihatin, Polisi Ungkap Terduga Pelaku Sedang Jalani Operasi
JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Suasana duka dan kepanikan menyelimuti lingkungan SMA Negeri 72 Jakarta Utara, Jumat (07/11/2025) siang, usai terjadi ledakan yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka. Pemerintah bergerak cepat menanggapi insiden tersebut. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers di Istana Merdeka beberapa jam pascakejadian.
Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyatakan keprihatinan mendalam dan menekankan agar penanganan terhadap para korban menjadi prioritas utama.
“Ini merupakan keprihatinan kita semua, kembali terjadi hal yang tidak kita inginkan. Presiden langsung memerintahkan agar fokus utama diarahkan pada penanganan korban,” ujar Mensesneg kepada awak media.
Lebih lanjut, Prasetyo mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, baik di rumah maupun di sekolah.
“Marilah kita saling waspada dan peduli terhadap lingkungan. Jika ada hal-hal mencurigakan, segera laporkan. Kepedulian kita bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa tim kepolisian telah melakukan evakuasi cepat terhadap para korban dan mendirikan posko penanganan darurat.
“Jumlah korban di awal sekitar 50 hingga 60 orang. Saat ini sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, dan dua korban sedang menjalani operasi,” jelas Kapolri.
Kapolri menegaskan, tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Namun, dua korban masih dirawat intensif, salah satunya diduga merupakan pelaku dari aksi ledakan tersebut.
Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), aparat menemukan barang bukti berupa senjata mainan dan beberapa tulisan mencurigakan yang diduga berkaitan dengan motif pelaku.
“Kita temukan jenis senjatanya senjata mainan, ada tulisan-tulisan tertentu. Ini sedang kita dalami untuk mengetahui motif dan proses perakitan alat yang digunakan,” ungkap Jenderal Listyo.
Kapolri juga menambahkan bahwa identitas dan lingkungan tempat tinggal pelaku sedang dalam proses pendalaman oleh tim investigasi.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas untuk memperkuat keamanan lingkungan sekolah serta memperhatikan perubahan perilaku peserta didik.
Laporan: Tim Kabar Nasional
