Kualitas Proyek Irigasi Telukambulu Disorot: Diduga Kurang Pengawasan
KARAWANG | KabarGEMPAR.comn- Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Telukambulu, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, kembali menuai kritik. Proyek yang dikerjakan secara swakelola oleh Kelompok P3A Sri Rahayu itu diduga kurang pengawasan, sehingga menimbulkan indikasi ketidaksesuaian teknis dalam proses pengerjaannya.
Dugaan tersebut menguat setelah pantauan KabarGEMPAR.com pada Selasa, 25 November 2025, menunjukkan pemasangan pasangan batu dilakukan pada galian irigasi yang masih berlumpur dan tergenang air, terlihat seorang pekerja menurunkan batu kali langsung ke dasar saluran yang belum dipadatkan maupun dikeringkan sebagaimana standar teknis konstruksi irigasi.
Dalam prinsip pengerjaan saluran irigasi, pasangan batu harus diletakkan di atas dasar yang sudah stabil, memiliki struktur penopang awal (lantai kerja), serta bebas dari genangan air agar kontruksi mampu bertahan dalam jangka panjang. Pekerjaan pada dasar lumpur yang lembek berpotensi menyebabkan gagal struktur, pergeseran pasangan batu, hingga kebocoran aliran air saat saluran mulai berfungsi.
Program P3-TGAI yang menggunakan dana APBN tetap terikat pada Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM) Kementerian PUPR. Ketidaksesuaian metode kerja terhadap pedoman tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan teknis, baik dari pelaksana lapangan maupun pihak pembina seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum melalui Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA.
Sejumlah petani mengaku cemas apabila kualitas pekerjaan tidak sesuai standar. “Kalau irigasi tidak kuat, air tidak akan sampai ke sawah. Kami khawatir saluran cepat rusak,” kata salah seorang petani di lokasi.
Masyarakat berharap ada evaluasi menyeluruh dan tindak lanjut cepat agar pembangunan irigasi benar-benar memberikan manfaat bagi produktivitas pertanian setempat.
Laporan: Tim Kabar Karawang
