Pemerintah Bangun 44.045 Huntara di Tiga Provinsi, Prabowo Tinjau Langsung Lokasi di Agam

Presiden Prabowo Subianto meninjau lokasi pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (18/12/2025).

SUMATERA | KabarGEMPAR.com – Pemerintah pusat menyiapkan pembangunan puluhan ribu hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana di tiga provinsi sebagai bagian dari penanganan darurat sekaligus pemulihan awal pascabencana.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turun langsung ke lapangan dengan meninjau salah satu lokasi pembangunan huntara di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (18/12/2025). Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan korban bencana memperoleh tempat tinggal layak selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi berlangsung.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pembangunan hunian sementara akan dilakukan secara masif di tiga wilayah terdampak. Di Sumatera Barat direncanakan sebanyak 2.559 unit, Sumatera Utara sebanyak 5.158 unit, dan Provinsi Aceh menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak yakni 36.328 unit. Total keseluruhan huntara yang disiapkan mencapai 44.045 unit.

Pemerintah menegaskan bahwa penyediaan hunian sementara menjadi prioritas utama agar warga terdampak dapat kembali menjalani aktivitas sosial dan ekonomi secara normal, sekaligus mengurangi risiko masalah sosial akibat kondisi pengungsian yang berkepanjangan.

“Hunian sementara ini disiapkan agar masyarakat terdampak tidak terlalu lama hidup dalam ketidakpastian, sambil menunggu pembangunan hunian tetap,” demikian penekanan pemerintah dalam program penanganan bencana tersebut.

Meski demikian, BNPB menyebutkan bahwa angka kebutuhan huntara masih bersifat dinamis dan dapat mengalami penyesuaian seiring dengan perkembangan kondisi di lapangan. Pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta kementerian terkait guna memastikan pembangunan huntara berjalan tepat sasaran, tepat waktu, dan segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Langkah ini diharapkan menjadi fondasi awal pemulihan kehidupan warga terdampak sekaligus mencerminkan kehadiran negara dalam situasi krisis kemanusiaan.

Laporan: Tim Kabar Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *