Belajar dari Bencana: Catatan untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sumatera
Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden RI Ke 7
SECARA pribadi, saya terus mengikuti dan mencermati rangkaian bencana alam yang terjadi di Sumatera. Perhatian saya tertuju pada tingkat keparahan bencana tersebut, mulai dari korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik, serta langkah-langkah yang diambil pemerintah, baik pusat maupun daerah. Saya juga menyimak respons dan percakapan publik, termasuk berbagai kritik yang muncul terhadap penanganan bencana berskala besar ini.
Melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan pandangan pribadi mengenai bencana di Sumatera dan upaya penanganannya.
Penanganan bencana merupakan proses yang kompleks dan tidak sesederhana yang kerap dibayangkan. Pada fase tanggap darurat, kelumpuhan di berbagai sektor hampir tak terelakkan.
Penanganan bencana, termasuk rehabilitasi dan rekonstruksi, memerlukan waktu, sumber daya manusia, pembiayaan yang memadai, kebijakan yang tepat, serta sebuah master plan yang utuh dan terintegrasi. Semua itu harus diiringi dengan pelaksanaan yang efektif di lapangan.
Pandangan ini berangkat dari pengalaman saya ketika memimpin pemerintahan dalam menghadapi sejumlah bencana besar, seperti tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, serta bencana alam berskala besar lainnya. Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa kepemimpinan, koordinasi, dan kejelasan arah kebijakan adalah kunci utama dalam situasi krisis.
Dalam konteks ini, komando dan pengendalian penanganan bencana idealnya berjalan efektif melalui manajemen krisis yang kuat, bahkan dapat langsung dipimpin oleh Presiden. Namun, perlu dipahami bahwa setiap kepala pemerintahan memiliki pendekatan dan gaya kepemimpinan yang berbeda. Apa yang dilakukan oleh Prabowo Subianto saat ini tentu tidak harus sama dengan pendekatan yang pernah saya lakukan dahulu. Perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh konteks zaman, jenis dan magnitudo bencana, serta karakter kepemimpinan masing-masing.
Yang terpenting, saya melihat Presiden Prabowo menunjukkan keseriusan dengan turun langsung ke lapangan dan memberikan perhatian penuh terhadap daerah-daerah terdampak. Sejumlah kebijakan strategis juga telah diambil untuk membangun kembali wilayah-wilayah di Sumatera yang mengalami kerusakan akibat bencana alam.
Saat ini, perhatian kita bersama semestinya difokuskan pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, agar kondisi sosial, ekonomi, dan infrastruktur di wilayah tersebut tidak hanya pulih, tetapi juga menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Agar rehabilitasi dan rekonstruksi berhasil, setidaknya terdapat beberapa faktor penentu: konsep pembangunan pascabencana yang matang, organisasi dan kepemimpinan lapangan yang efektif, serta implementasi kebijakan yang disiplin dan konsisten. Di atas semua itu, akuntabilitas dan transparansi penggunaan uang negara harus dijaga dengan ketat, demi kepercayaan publik dan keberlanjutan pembangunan.
Demikian pandangan pribadi saya. Mari kita dukung langkah-langkah pemerintah dalam membangun kembali Sumatera pascabencana, sekaligus memastikan saudara-saudara kita yang terdampak musibah memiliki masa depan yang lebih aman, layak, dan bermartabat.
Sumber @SBYudhoyono
