Jangan Tunggu Ginjal Rusak, Kenali Operasi Ginjal dan Hak Pasien atas Layanan Medis
KABARGEMPAR.COM – Kasus batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal masih banyak ditemukan di masyarakat, namun tidak sedikit warga yang datang berobat ketika kondisi sudah parah. Padahal, keterlambatan penanganan dapat berujung pada kerusakan ginjal permanen hingga gagal ginjal yang membutuhkan biaya besar dan menurunkan kualitas hidup pasien.
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi menyaring racun dari darah dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika terjadi penyumbatan, infeksi, atau pertumbuhan tumor, tindakan medis termasuk operasi menjadi langkah penyelamatan yang tidak dapat ditunda.
Operasi Ginjal Bukan Pilihan Terakhir, tapi Solusi Medis
Masih berkembang anggapan di masyarakat bahwa operasi ginjal selalu berbahaya dan harus dihindari. Dokter menegaskan, dengan kemajuan teknologi kedokteran saat ini, sebagian besar operasi ginjal dilakukan dengan metode minimal invasif yang lebih aman dan memiliki tingkat keberhasilan tinggi.
Operasi ginjal bertujuan mencegah kerusakan lanjutan, menjaga sisa fungsi ginjal, dan menghindari komplikasi yang lebih berat seperti infeksi sistemik atau gagal ginjal kronis.
Edukasi Jenis Operasi Ginjal yang Perlu Diketahui
Beberapa metode operasi ginjal yang umum tersedia di rumah sakit, antara lain:
▪︎ ESWL, tanpa sayatan, cocok untuk batu ginjal kecil
▪︎. URS dan RIRS, melalui saluran kemih dengan kamera dan laser
▪︎. PCNL, untuk batu besar dengan sayatan minimal di pinggang
▪︎. Nefrektomi, pengangkatan ginjal rusak dengan teknik laparoskopi
Pemilihan metode ini sepenuhnya bergantung pada kondisi medis pasien, bukan semata-mata keinginan pribadi atau faktor biaya.
Waspadai Gejala Awal, Jangan Menunggu Parah
Banyak pasien datang ke fasilitas kesehatan saat ginjal sudah mengalami kerusakan berat. Padahal, gejala awal sering muncul lebih dulu, seperti:
▪︎ Nyeri pinggang berulang
▪︎. Nyeri atau panas saat buang air kecil
▪︎. Urine keruh atau bercampur darah
▪︎. Demam yang tidak jelas penyebabnya
Edukasi publik menjadi kunci agar masyarakat berani memeriksakan diri sejak dini, sebelum gangguan ginjal berkembang menjadi kondisi kronis.
Advokasi Hak Pasien atas Informasi dan Akses Layanan
Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas mengenai pilihan pengobatan ginjal, termasuk risiko, manfaat, serta alternatif tindakan medis. Pasien juga berhak memperoleh rujukan ke dokter spesialis urologi dan akses layanan yang layak, termasuk pembiayaan melalui skema jaminan kesehatan sesuai ketentuan.
Keterbukaan informasi medis dan pendampingan pasien sangat penting agar tidak terjadi keterlambatan penanganan akibat ketakutan atau kesalahpahaman.
Peran Pemerintah dan Fasilitas Kesehatan
Pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan didorong untuk memperkuat layanan deteksi dini penyakit ginjal, meningkatkan edukasi masyarakat, serta memastikan ketersediaan layanan urologi yang merata.
Pencegahan dan penanganan dini dinilai jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan menangani gagal ginjal stadium akhir.
Pesan untuk Masyarakat
Menjaga kesehatan ginjal bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bagian dari kepentingan kesehatan publik. Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan keluhan terkait saluran kemih dan ginjal, serta aktif mencari informasi medis yang benar.
Semakin cepat gangguan ginjal ditangani, semakin besar peluang pasien untuk pulih dan mempertahankan kualitas hidup yang layak.
Sumber: Dr. Ahli Urologi, RSU Hastien Rengasdengklok
