Anomali Data Dapodik di SMK RISTEK Karawang: 315 atau 557 Siswa? Ada Apa di Balik Angka Ini?

Ilustrasi

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Kisruh data pokok pendidikan (Dapodik) kembali mencuat. Kali ini melibatkan SMK RISTEK Karawang, yang diduga menyimpan kejanggalan serius dalam jumlah peserta didik terdaftar. Investigasi KabarGEMPAR.com menemukan adanya selisih mencolok antara data faktual dan yang tercatat secara resmi.

Ketika dikonfirmasi, operator sekolah Reja Fahmi awalnya mengaku bahwa jumlah peserta didik aktif hanya 315 siswa. Namun saat ditunjukkan data dari aplikasi JAGA milik KPK yang mencatat 557 siswa, Reja meralat keterangannya menjadi 534 siswa, dengan dalih sebagian siswa telah dimutasikan sejak September 2024, sebelum masa Cut Off (Batas waktu atau akhir dari periode pemutakhiran atau pengisian data dalam aplikasi Dapodik).

Namun fakta terbaru yang dihimpun oleh KabarGEMPAR.com menunjukkan bahwa hingga laporan pertanggungjawaban per 2 Juni 2025, jumlah siswa masih tercatat 557 orang. Kejanggalan semakin terang ketika Reja tidak mampu menjawab siapa saja nama siswa yang dimutasi, serta menyatakan bahwa: “Itu bukan kewenangan saya untuk menjawab,” ucapnya singkat sambil meninggalkan awak media.

Sementara itu, kepala sekolah SMK RISTEK Karawang yang seharusnya dapat memberikan klarifikasi langsung, tidak bersedia menemui wartawan meski kami telah meminta telah untuk bertemu.

Ketidakmampuan operator menjelaskan data mutasi, ditambah dengan sikap bungkam kepala sekolah, bisa menjadi indikasi adanya manipulasi jumlah siswa aktif, potensi penyalahgunaan dana BOS, dan pelanggaran terhadap prinsip akuntabilitas dan transparansi yang diatur dalam Permendikbudristek dan UU Sisdiknas.

Dana BOS bersumber dari pajak rakyat, dan harus dikelola secara jujur. Bila dugaan rekayasa data ini benar, maka pihak sekolah wajib bertanggung jawab secara hukum.

Reporter: Kabar Karawang | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup