Terungkap! Siswa Daftar di Nurul Muslimin, Dapodik Ada di SMP Islam Minhajul Falah

Foto: Surat yang tertanggal 2 September 2024 itu ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP Islam Minhajul Falah.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Sebuah surat keterangan yang dibawa oleh seseorang bernama Sugandi menjadi sorotan publik. Surat tersebut berasal dari MTsS Nurul Muslimin dan menyebutkan bahwa siswa bernama Misbah telah mendaftar dan aktif belajar di madrasah tersebut sejak beberapa waktu lalu.

Namun yang menjadi pertanyaan besar adalah: Mengapa data Dapodik Misbah masih tercatat di SMP Islam Minhajul Falah?

Surat yang tertanggal 2 September 2024 itu ditujukan kepada Kepala Sekolah SMP Islam Minhajul Falah, dengan maksud agar pihak sekolah melakukan proses pencabutan Dapodik, sehingga data Misbah dapat dipindahkan ke MTsS Nurul Muslimin.

“Misbah Aktif di Nurul Muslimin, Tapi Dapodik Masih di Minhajul Falah.” Ujar Sugandi.

Dalam keterangannya kepada redaksi KabarGEMPAR.com, Sugandi menjelaskan, “Misbah mendaftar di MTsS Nurul Muslimin. Tapi Dapodik-nya dipegang oleh SMP Islam Minhajul Falah. Karena itu, kami antar surat ini agar bisa diproses pencabutannya.”

Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran dan spekulasi. Sebab jika benar Misbah tidak bersekolah di SMP Islam Minhajul Falah, kenapa data Dapodik tercatat aktif di sana, maka ada kemungkinan siswa tersebut tetap masuk dalam hitungan penerima Dana BOS di sekolah tersebut.

Berdasarkan data resmi, SMP Islam Minhajul Falah menerima total Rp190.920.000 Dana BOS untuk Tahun Anggaran 2024, untuk 172 siswa, dengan rincian:

Tahap 1 (18 Januari 2024): Rp95.460.000

Tahap 2 (12 Agustus 2024): Rp95.460.000

Rincian penggunaan dana menunjukkan nominal yang signifikan, termasuk untuk pengembangan perpustakaan, evaluasi pembelajaran, hingga pembayaran honor.

Masyarakat pun mulai mempertanyakan validitas jumlah siswa yang tercatat. Apakah seluruh 172 siswa benar-benar aktif? Atau ada yang sebenarnya sudah pindah seperti Misbah?

Carut Marut Dapodik: Praktik Lama, Skema Baru

Kasus ini kembali membuka borok lama soal Dapodik fiktif dan manipulasi data siswa. Jika satu siswa seperti Misbah bisa tetap “menempel” di dua sekolah berbeda karena tidak dicabut dari sistem, maka berapa banyak kasus serupa yang mungkin tersembunyi?

Hal ini sangat krusial, karena Dana BOS dihitung berdasarkan jumlah siswa aktif di Dapodik. Artinya, setiap siswa fiktif = potensi penyalahgunaan dana pendidikan.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala SMP Islam Minhajul Falah belum memberikan keterangan resmi, meski redaksi telah berusaha menghubungi lewat berbagai saluran komunikasi.

Reporter: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup