Ratna, TKI Asal Karawang Tersesat di Taif, Arab Saudi: “Tolong Saya Ingin Pulang”
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Ratna Wulansari, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang, kini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan di Taif, Arab Saudi.
Dalam sebuah pesan suara yang beredar luas, Ratna dengan suara lirih dan penuh tekanan batin meminta tolong agar segera dipulangkan ke tanah air, Selasa (2/7/2025).
“Tolong saya ingin pulang, saya sudah tidak mau kerja lagi, saya takut,” ucap Ratna dalam rekaman berdurasi kurang dari satu menit, namun cukup untuk menggambarkan betapa berat beban yang ia tanggung.
Ratna diketahui terbang ke Arab Saudi melalui PT Putra Timur Mandiri, yang beralamat di Jakarta, dengan bantuan sponsor bernama Toni dari Kalibuaya. Baru bekerja selama satu tahun, kini ia justru terlantar di Masjid Abha, wilayah Taif, Arab Saudi.
Ironisnya, kondisi semakin memburuk karena saat ini wilayah tersebut dikabarkan sedang tidak aman, bahkan disebut-sebut terdampak konflik. Belum ada kepastian resmi dari otoritas setempat, namun ketakutan dan tekanan yang dirasakan Ratna sudah cukup menunjukkan bahwa ini bukan situasi biasa.
Terlantar dan Ingin Pulang
Dalam suara yang terdengar terbata-bata, Ratna menceritakan bahwa dirinya merasa sakit, lelah, dan tak kuat lagi menjalani pekerjaannya. Ia menyebut dirinya “geringan” – istilah dalam bahasa Sunda yang berarti sakit atau lemah.
“Ratna yang balik ke Indonesia, saya benar-benar sudah tidak tahan,” katanya, seakan berusaha menguatkan diri meski hatinya jelas sudah hancur.

Seruan dari Pegiat Migran
Menanggapi kondisi ini, pegiat buruh migran dari Migrant Care, Anis Hidayah, menyerukan agar pemerintah segera turun tangan. “Negara harus hadir. KBRI dan KJRI harus segera melacak keberadaan Ratna. Tidak boleh ada pembiaran terhadap PMI yang dalam kondisi psikis tertekan seperti ini,” ujarnya.
Koordinator Serikat Buruh Migran Indonesia, Jumisih, juga meminta agar kasus Ratna ditangani sebagai situasi darurat. Jika ditemukan indikasi eksploitasi, maka proses hukum terhadap pihak terkait harus dijalankan.
Harapan dari Tanah Air
Sementara itu, keluarga dan rekan Ratna di Indonesia terus menanti kabar. Mereka berharap pemerintah Indonesia melalui BP2MI, Kemenlu, KBRI Riyadh atau KJRI Jeddah segera merespons laporan ini dan mengambil langkah nyata.
Mengingat situasi di kawasan Timur Tengah yang terus memanas, keselamatan para PMI seperti Ratna harus menjadi prioritas utama.
Kasus Ratna hanyalah satu dari ribuan potret kelam pekerja migran kita di luar negeri. Di balik impian ekonomi, banyak dari mereka harus berjuang sendiri dalam keheningan. Mari kita suarakan, agar tak ada lagi Ratna-Ratna lainnya yang harus menjerit dalam diam.
Laporan: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com