Prabowo Siapkan “Trisula” Strategis untuk Tekan Kemiskinan
JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Presiden Prabowo Subianto melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) mengumumkan tiga program andalan yang akan diluncurkan sepanjang Juli 2025, sebagai upaya konkret memberantas kemiskinan ekstrem dan memacu pemerataan pembangunan menjelang perayaan HUT ke-80 RI.
Program tersebut disebut “Trisula” karena menyasar tiga pilar utama: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi sosial. Hasan Nasbi, Kepala PCO, menyebut ketiganya sebagai “senjata ampuh” dalam mewujudkan visi Indonesia Emas dan memutus rantai kemiskinan khususnya setelah data BPS menunjukkan masih ada sekitar 24,06 juta penduduk miskin pada September 2024.
1. Sekolah Rakyat
Waktu Peluncuran: akhir Juli 2025.
Target: setidaknya 100 unit yang menampung anak-anak dari keluarga miskin ekstrem (sekitar 0,7% populasi).
Model: berasrama penuh, kurikulum nasional, serta makan tiga kali sehari ditanggung negara.
Tujuan: memutus rantai kemiskinan dengan menyediakan akses pendidikan berkualitas dan lingkungan hidup yang mendukung bagi kaum rentan.
2. Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

Cakupan: seluruh siswa SD, SMP, dan SMA dari Aceh hingga Papua.
Layanan: pemeriksaan gigi, telinga, tekanan darah, skrining TBC, dan screening kesehatan mental .
Rasional: selain pendidikan, kesehatan juga dipandang sebagai fondasi utama peningkatan kualitas sumber daya manusia.
3. Koperasi Desa Merah Putih
Tanggal Resmi: 19 Juli 2025, diselenggarakan di Klaten, Jawa Tengah.
Target: pembentukan 80.000 koperasi di desa/kelurahan di seluruh Indonesia .
Manfaat yang Diharapkan: menciptakan lapangan kerja untuk sekitar 2 juta orang, memperkuat ekonomi lokal, serta mengurangi urbanisasi massal.
Sorotan dan Catatan Ekonomi
Menurut pengamat dari kampus ekonomi, “Koperasi Merah Putih memang berpotensi menjadi titik balik bagi ekonomi kerakyatan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan pendampingan dan dukungan operasional” . Mereka menekankan bahwa pembiayaan hingga Rp 3 miliar per koperasi harus disertai tata kelola yang solid agar program ini tidak menjadi beban fiskal.
Secara makro, data dari Januari 2024 menunjukkan jumlah penduduk miskin sebanyak 24,06 juta orang, turun sebanyak 1,16 juta sejak Maret 2024 namun masih berada pada angka signifikan . Pendekatan Trisula dianggap oleh pemerintah sebagai strategi menyeluruh untuk menyasar ujung piramida sosial yang paling rentan.
Tantangan Pelaksanaan
Koordinasi Antar-Instansi: Perlu kerjasama lintas kementerian, ke daerah, dan mitra lokal agar program berjalan sinergis.
Pembangunan Infrastruktur: Sekolah, koperasi, dan fasilitas kesehatan harus tersedia, khususnya di daerah terpencil.
Pengawasan dan Evaluasi: Transparansi dana dan pelibatan masyarakat sangat penting agar manfaat program benar-benar sampai ke sasaran.
Catatan Redaksi
Langkah-langkah yang diambil lewat Trisula pendidikan asrama, kesehatan sekolah, dan koperasi lokal menunjukkan strategi menyeluruh untuk menekan kemiskinan ekstrem. Namun, keberhasilan jangka panjang bergantung pada implementasi yang nyata, akuntabel, dan didukung data serta evaluasi berkelanjutan.
Reporter: Tim Kabar Nasional | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com