Pemerintah Gelontorkan Rp335 Triliun untuk Program Gizi, Realisasi di Lapangan Masih Hitungan Jari
JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Pemerintah menggelontorkan Rp 335 triliun hanya untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun anggaran 2026. Angka jumbo ini setara 44,2 persen dari total anggaran pendidikan nasional yang mencapai Rp 757,8 triliun.
Namun, fakta di lapangan jauh panggang dari api. Di daerah seperti Karawang, Jawa Barat, program ini baru menjangkau beberapa titik sekolah saja. Padahal klaim pemerintah, MBG akan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat melalui 30 ribu dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Janji Besar, Realisasi Kecil
Presiden Prabowo Subianto menyebut MBG sebagai bagian dari misi besar memberantas kemiskinan melalui pendidikan. “Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan,” ucap Prabowo dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 di Senayan, Jumat (15/8).
Sayangnya, janji tersebut belum berbanding lurus dengan capaian. Di Karawang, siswa penerima MBG masih sangat terbatas, bahkan distribusi menu gizi rutin belum konsisten.
Risiko Bancakan Anggaran
Nilai Rp 335 triliun untuk program makanan, jauh lebih besar dari:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Rp 64,3 triliun

KIP Kuliah: Rp 17,2 triliun
Beasiswa LPDP: Rp 25 triliun
Kesenjangan ini memicu kritik bahwa MBG bisa jadi “proyek basah” yang rawan mark up dan permainan pengadaan di tingkat dapur penyedia.
Laporan: Tim Kabar Nasional | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com