Rutilahu Masih Menghantui Warga Karawang, Pemerintah Dinilai Abay terhadap Kaum Lemah
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Rumah sehat adalah kebutuhan dasar setiap warga, namun kenyataannya ribuan warga Kabupaten Karawang masih tinggal di rumah tidak layak huni (Rutilahu). Kondisi ini memunculkan kritik tajam terhadap pemerintah daerah yang dinilai abay terhadap kaum lemah.
Uday (46) dan Maspuah (40), pasangan suami istri warga Dusun Cikeris II, RT 012 RW 005, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, menceritakan rumah mereka yang nyaris roboh.
“Kalau hujan deras, kami harus ngungsi ke rumah saudara. Atap rumah sudah banyak yang patah, dinding dari bambu, lantai masih tanah,” ujar Uday, Selasa (26/8/2025).
Meski telah beberapa kali mengajukan bantuan program Rutilahu melalui pemerintah desa, rumah mereka belum tersentuh. “Kata pemdes harus buat proposal dulu. Sudah kami ajukan, tapi tidak ada kabar,” keluhnya. Uday menegaskan, meski hidup sederhana sebagai buruh tani, pajak tetap dibayarkan tepat waktu.
Maspuah menambahkan, “Tolong bantu kami. Kami sudah putus asa. Kalau bisa, Bapak Bupati datang langsung melihat kondisi rumah kami.”
Data resmi menunjukkan, Kabupaten Karawang masih memiliki 8.154 rumah tidak layak huni. Tahun 2024, dari target 1.904 rumah diperbaiki, terealisasi 1.860 unit. Tahun 2025, target perbaikan 2.249 unit dengan anggaran Rp105,47 miliar. Ribuan rumah lain masih menunggu bantuan.
Kondisi ini memperlihatkan ketimpangan nyata: pembangunan proyek besar berjalan, namun kaum lemah yang membutuhkan perhatian mendesak justru terabaikan. Banyak pihak menilai pemerintah terlalu abay terhadap warga miskin, sehingga janji program Rutilahu belum benar-benar dirasakan.
Pasutri Dusun Cikeris II berharap perhatian nyata dari Bupati Karawang H. Aep Saepuloh agar program Rutilahu segera diwujudkan, dan warga yang hidup di rumah tidak layak huni mendapat hak dasar mereka untuk tempat tinggal sehat dan aman.

Reporter: Dedi Mio | Editor: Hardi Hanto