Bantuan Pangan Ditambah Minyak Goreng, Karawang Diminta Awasi Distribusi Rp7,5 Triliun Stimulus

Ilustrasi KabarGEMPAR.com/Myd

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Pemerintah pusat akhirnya menyetujui usulan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk menambah paket bantuan pangan periode Oktober–November 2025. Jika sebelumnya hanya berupa 10 kilogram beras per keluarga penerima manfaat (KPM), kini ditambah dengan 2 liter minyak goreng.

Penambahan ini otomatis mendorong kenaikan anggaran dari Rp7 triliun menjadi Rp7,5 triliun. Tambahan Rp500 miliar tersebut akan ditanggung oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai bagian dari Program Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi 2025.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, menegaskan pemerintah sudah melakukan kalkulasi.

“Tambahan minyak goreng sudah kita hitung, dan setelah komunikasi dengan Banggar, itu masih manageable. Jadi 2 liter minyak goreng akan mendampingi bantuan beras untuk dua bulan,” ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis (18/9/2025).

Usulan DPR untuk Jaga Daya Beli

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, menekankan penambahan minyak goreng sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin.

“Ini permintaan langsung dari pimpinan DPR. Tidak cukup hanya 10 kilogram beras, mohon per bulan ditambah minyak goreng 2 liter,” jelas Said.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah sanggup memenuhi tambahan tersebut, meskipun mengingatkan program bantuan pangan ini masih tahap percobaan.

“Kalau ditambah 2 liter minyak goreng sih kami sanggup. Tapi program ini masih trial, nanti bisa saja ada penyesuaian dengan bantuan pangan lain,” kata Purbaya.

Karawang Jadi Sorotan: 640 Ribu Lebih KPM

Di tingkat daerah, khususnya Karawang, kebijakan ini akan menyentuh jumlah penerima manfaat yang tidak kecil. Data BPS Jawa Barat 2024 mencatat Karawang memiliki sekitar 640.881 KPM yang masuk dalam daftar penerima bantuan sosial pangan.

Sementara itu, Perum BULOG Cabang Karawang melaporkan setidaknya 317.652 KPM di wilayah Karawang dan sekitarnya akan menerima bantuan beras dalam pengiriman dua bulan sekaligus.

Dengan jumlah sebesar itu, Karawang menjadi salah satu daerah dengan tanggung jawab besar dalam memastikan distribusi tepat sasaran.

Nilai Tambahan Bantuan di Karawang

Jika semua 640.881 KPM di Karawang menerima tambahan 2 liter minyak goreng, maka dalam satu periode distribusi akan dibutuhkan sekitar 1,28 juta liter minyak goreng.

Untuk bantuan dua bulan (Oktober–November), jumlahnya menjadi 2,56 juta liter minyak goreng. Jika dihitung dengan asumsi harga minyak goreng Rp15.000 per liter, maka nilai tambahan bantuan khusus untuk Karawang mencapai Rp38,4 miliar.

Angka tersebut belum termasuk nilai bantuan beras 10 kilogram per KPM, yang nilainya jauh lebih besar.

Tantangan Distribusi di Lapangan

Sejumlah aktivis lokal mengingatkan, pengalaman sebelumnya menunjukkan masih ada masalah dalam penyaluran bansos pangan, mulai dari kualitas beras yang dinilai buruk hingga distribusi yang tidak merata.

“Tambahan minyak goreng itu bagus untuk rakyat kecil. Tapi jangan sampai ada potongan atau pembagian yang tidak adil. Karawang sudah sering jadi sorotan soal bansos,” ujar salah satu pegiat sosial Karawang kepada KabarGEMPAR.com.

Pemerintah Kabupaten Karawang pun diminta lebih transparan dan sigap mengawal program ini, baik dari sisi kualitas barang, ketepatan sasaran penerima, maupun proses distribusi hingga tingkat desa.

Harapan untuk Masyarakat

Jika distribusi berjalan sesuai rencana, tambahan minyak goreng dan beras ini diyakini akan meringankan beban warga miskin dan rentan miskin, sekaligus membantu stabilitas harga di pasar tradisional Karawang. Pemerintah pusat menegaskan, stimulus senilai Rp7,5 triliun ini diharapkan mampu memperkuat daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Laporan: Tim Kabar Karawang
Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup