AQUA Akui Bayar Rp600 Juta ke PDAM Subang, Bukan untuk Air tapi Perawatan Sumber Air

Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto.

SUBANG | KabarGEMPAR.com – Manajemen produsen air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA akhirnya angkat bicara soal pembayaran sebesar Rp600 juta kepada PDAM Subang, Jawa Barat. Danone Indonesia, selaku induk perusahaan, menegaskan bahwa dana tersebut bukan untuk pembelian atau penggunaan air, melainkan kontribusi perawatan sumber air di sekitar wilayah pabrik.

Hal itu disampaikan oleh Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, saat rapat bersama Komisi VII DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/11/2025).

“Sumber air kami berdekatan dengan sumber air PDAM. Berdasarkan kesepakatan sejak pabrik berdiri, AQUA memberikan kontribusi agar PDAM dapat merawat dan menjaga sumber airnya untuk kepentingan lingkungan sekitar,” ujar Vera.

Vera menambahkan, pembayaran tersebut muncul karena adanya kekhawatiran debit air PDAM dapat terpengaruh oleh aktivitas pengambilan air milik AQUA. Ia menegaskan bahwa AQUA tetap membayar pajak air (PAD) kepada pemerintah daerah sesuai aturan yang berlaku.

“Jadi pembayaran ke PDAM itu bukan untuk air yang kami gunakan. Air kami tetap dikenai pajak air oleh daerah. Kontribusi itu lebih bersifat kompensasi lingkungan,” tegasnya.

Namun, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, mempertanyakan dasar pembayaran ke PDAM. Menurutnya, bila sumber air berasal dari pegunungan, maka seharusnya retribusinya disetorkan ke pemerintah daerah, bukan ke PDAM.

“Saya agak bingung. Kalau sumber airnya dari pegunungan, mestinya bayarnya ke daerah. Tapi kalau ke PDAM berarti air tanah. Ini perlu dijelaskan lebih rinci,” ujar Evita.

Sebagai informasi, AQUA memiliki 20 pabrik di seluruh Indonesia, termasuk di Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, hingga Bali, dan mempekerjakan sekitar 10 ribu karyawan di berbagai lini.

Kasus ini mencuat seiring meningkatnya perhatian publik terhadap transparansi penggunaan sumber daya air oleh industri besar, terutama yang beroperasi di daerah-daerah yang kerap mengalami kekeringan.

Laporan: Tim Kabar Subang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *