Banjir ROB Kembali Landa Pesisir Indramayu, Aktivitas Warga Terhenti dan Fasilitas Publik Terendam
INDRAMAYU | KabarGEMPAR.com – Gelombang banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Indramayu pada Jumat pagi, memperparah kondisi kawasan yang selama bertahun-tahun menjadi langganan pasang tinggi air laut. Genangan air yang datang mendadak tak hanya merendam permukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas pendidikan dan pelayanan publik.
Sekolah Tergenang, Proses Belajar Terganggu
Di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, banjir rob merendam lingkungan sekitar SDN 02 Cangkring sejak pagi hari. Genangan yang cukup tinggi membuat akses menuju sekolah sulit dilalui. Para guru dan siswa yang mencoba memulai kegiatan belajar-mengajar terpaksa menghentikan aktivitas akibat air terus naik ke area halaman hingga mendekati ruang kelas.

Sejumlah orang tua siswa menyampaikan kekhawatirannya. Menurut mereka, banjir rob telah berlangsung berulang kali, namun kali ini genangan terlihat lebih meluas. Mereka berharap adanya langkah konkret dari pemerintah daerah untuk melindungi fasilitas pendidikan dari dampak berkelanjutan banjir pasang tersebut.
Rumah Warga dan Bantaran Sungai Ikut Terendam
Tidak hanya sekolah, banjir rob juga kembali memasuki kawasan permukiman yang berada di sekitar tepian sungai. Rumah-rumah warga di beberapa titik terendam hingga lutut orang dewasa. Aktivitas harian terganggu; sebagian warga harus memindahkan barang-barang berharga ke tempat lebih tinggi untuk mengantisipasi kenaikan air.
Warga menyebut kondisi ini sudah semakin sering terjadi, terutama saat angin laut menguat. Banyak dari mereka berharap adanya pembangunan tanggul atau sistem drainase yang lebih baik untuk meminimalisasi luapan air laut.
Air Laut Menggenangi Kantor Satpolairud di Karang Song
Situasi serupa juga terlihat di kawasan muara Pantai Karang Song. Air laut kembali memasuki area kantor Satpolairud Polres Indramayu, membuat petugas harus menyesuaikan aktivitas agar tetap berjalan. Genangan disebut sudah berlangsung sejak lama, namun beberapa pekan terakhir intensitasnya meningkat.
Sejumlah nelayan yang beraktivitas di sekitar muara juga terdampak. Perahu sulit sandar dengan aman, sementara akses menuju area kerja menjadi licin dan berbahaya akibat genangan.
Warga Menunggu Solusi Jangka Panjang
Hingga siang hari, air masih belum sepenuhnya surut. Aparat desa bersama relawan dan warga tampak melakukan upaya mitigasi darurat dengan membuka jalur aliran air dan membantu warga yang membutuhkan.
Masyarakat pesisir Indramayu berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah lebih serius dalam menghadapi ancaman banjir rob yang semakin rutin. Selain penataan kawasan pesisir, mereka meminta percepatan pembangunan infrastruktur penahan air laut serta program penanggulangan jangka panjang.
Banjir rob yang terus berulang dinilai berdampak bukan hanya pada aktivitas sehari-hari, tetapi juga pada aspek ekonomi, pendidikan, hingga keselamatan warga.
Reporter: Tasrifin | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com
