“Bintang dari Tanah Papua”: Dellon, Anak Arfak yang Bersinar di Lapangan Sepak Bola Karawang
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Dellon Dowansiba, bocah asal Papua yang kini tinggal di Karawang, mencuri perhatian lewat bakat dan semangatnya di bidang sepak bola. Anak dari Agustinus Dowansiba, kepala suku Arfak, ini diasuh oleh ibu sambungnya, Dea, setelah ayahnya menikah lagi usai istri pertama meninggal dunia karena sakit.
Dellon merupakan anak pertama dari pernikahan Agustinus. Bersama adiknya, ia dibawa ke Karawang dan tinggal dengan ibu sambung mereka. Kehadiran Dea membawa perubahan besar dalam hidup Dellon. Dea mendidik dan merawat Dellon dengan penuh kasih sayang. Ia terus mendampingi Dellon dalam berbagai aktivitas, mulai dari belajar, mengaji, hingga berolahraga.
Sejak kecil, Dellon menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap sepak bola. Dea tidak menyia-nyiakan potensi anak tirinya tersebut. Ia mendorong dan mendukung Dellon untuk bergabung dan berlatih secara rutin di lapangan mini soccer SSB Proklamasi, Rengasdengklok.
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, Dellon tak pernah menyerah mengejar mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional. Kerja keras dan latihan tekun membuahkan hasil. Dellon bergabung dengan Tim BRSA Garuda U9 (kelahiran 2016) dan langsung tampil mengesankan di turnamen perdananya, yaitu Anniversary ke-8 SSB Cibalongsari Putra di Lapangan Perseta, Karawang.
Dalam turnamen tersebut, BRSA Garuda meraih hasil gemilang:
1. BRSA Garuda vs Cibalongsari Biru: 4-1
2. BRSA Garuda vs Kancil Mas Putih: 2-0
3. BRSA Garuda vs Nitrea Pupuk Kujang: 3-0

4. BRSA Garuda vs Sahabat Muda: 1-0
5. BRSA Garuda vs Patra: 2-0
Dellon tampil sebagai pencetak gol terbanyak dan membantu timnya meraih gelar juara. BRSA Garuda pun mendapatkan Golden Ticket untuk
mengikuti turnamen nasional GEAS yang akan berlangsung Juli 2025 di Bogor.
Penampilan gemilang Dellon tak lepas dari bimbingan para pelatih, termasuk Coach Ezer dan Coach Herlan. Atas dedikasinya, Dellon menerima penghargaan sepatu bola sebagai cendera mata dari para pelatih.
Dea, sang ibu sambung, terus memberikan dukungan penuh. Ia selalu hadir dalam setiap pertandingan Dellon, membantunya menjalani latihan intensif, serta menanamkan nilai kerja keras dan pantang menyerah. Dellon juga mulai memiliki sahabat baru di klub, yang menjadi penyemangat dalam perjalanan sepak bolanya.
Pada akhir turnamen, panitia menobatkan Dellon sebagai pemain terbaik. Ia mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pelatih serta ibu sambungnya yang telah membimbing dan mendukungnya sejak awal.
“Dellon adalah bukti bahwa dengan semangat dan dedikasi, anak-anak Indonesia mampu menunjukkan potensi terbaiknya. Meski awalnya sulit beradaptasi, ia tidak pernah menyerah. Ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak lain, apalagi di tengah tantangan era digital saat ini,” kata Dea.
Kisah Dellon membuktikan bahwa bintang bisa lahir dari mana saja, termasuk dari tanah Papua. Dengan kerja keras dan dukungan orang terdekat, tak ada mimpi yang terlalu jauh untuk diraih.
Reporter: Dedi Iskandar | Editor: Hardi Hanto