Dana Pinjaman Rp1,06 Triliun untuk Koperasi Desa Merah Putih Belum Cair

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto.

JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Dana pinjaman Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) senilai Rp1,06 triliun dari bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) hingga kini belum dicairkan. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyebut pencairan masih menunggu proposal bisnis dari masing-masing koperasi.

“Sekarang tinggal Koperasi Desa Merah Putih buat proposal bisnisnya, diajukan ke bank Himbara. Nanti insya Allah pinjaman itu dicairkan,” kata Yandri usai rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025).

Data dari Danantara Indonesia menunjukkan sebanyak 1.064 unit Kopdes telah didampingi oleh Himbara, yakni BRI, Mandiri, BNI, dan BSI. Total estimasi kebutuhan pinjaman yang diajukan ke Kementerian Keuangan mencapai Rp1,06 triliun, terdiri dari belanja modal Rp255,9 miliar dan belanja operasional Rp808 miliar.

Rinciannya, BRI mendampingi 400 unit senilai Rp400 miliar, Mandiri 310 unit senilai Rp310 miliar, BNI 300 unit senilai Rp300 miliar, dan BSI 54 unit senilai Rp54 miliar. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun koperasi yang mengajukan proposal resmi ke bank penyalur, karena dana di Himbara sebelumnya belum tersedia.

Program Kopdes Merah Putih menargetkan 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Setiap koperasi dapat mengajukan pinjaman maksimal Rp3 miliar, dengan variasi mulai dari Rp500 juta hingga Rp2 miliar, sesuai kebutuhan riil di lapangan. Pengajuan proposal dilakukan bersama oleh Ketua Kopdes, pengurus, dan kepala desa, sebelum diverifikasi lebih lanjut oleh pihak bank.

“Bersama-sama jadi Ketua KDMP dan pengurus bersama kepala desa. Dua tanda tangan untuk mengajukan ke bank Himbara. Walaupun nanti tetap diverifikasi oleh Himbara,” jelas Yandri.

Mendes menegaskan, setiap proposal akan berbeda sesuai kebutuhan masing-masing desa, mulai dari gas LPG, pupuk, hingga sembako. Selain itu, keberadaan Kopdes Merah Putih dipastikan menyerap tenaga kerja lokal karena pengelolaan dilakukan oleh koperasi itu sendiri.

“Kalau Koperasi Desa Merah Putih kan otomatis memang menyerap tenaga kerja kan? Pasti menyerap, dan itu memang dikelola oleh koperasi sendiri, jadi pasti banyak pekerjaan di situ,” ujar Yandri.

Laporan: Tim Kabar Nasional
Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup