Empat Musim Gagal Panen, Petani Tambaksumur Tirtajaya Mengeluh

Empat musim tanam berturut-turut, lahan persawahan di Dusun Kedung Betok gagal panen akibat sulitnya pengairan dan serangan hama tikus, yang tak kunjung tertangani.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Derita petani di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, kian memprihatinkan. Empat musim tanam berturut-turut, lahan persawahan di Dusun Kedung Betok gagal panen akibat sulitnya pengairan dan serangan hama tikus, yang tak kunjung tertangani.

Salah satu petani, Asim (70), mengaku sudah tidak lagi mampu menutupi biaya operasional, apalagi melunasi kewajiban pajak. Dengan lahan sawah kurang dari satu hektar, kerugian yang ditanggungnya semakin berat.

“Empat kali tanam selalu gagal, karena air sulit, hama tikus merajalela, tidak ada penanganan dari pemerintah. Kami cuma bisa pasrah,” keluh Asim kepada KabarGEMPAR.com, Sabtu (27/9/2025).

Akibat gagal panen berulang, para petani di wilayah tersebut terjerat hutang biaya pengolahan lahan dan tanam. Mereka bahkan harus meminjam uang untuk sekadar bertahan hidup.

“Bukan hanya tidak bisa bayar pajak, makan sehari-hari saja susah. Padahal pemerintah sering bilang Karawang lumbung padi. Tapi kenyataannya kami ditinggalkan,” tambah Asim.

Petani berharap ada perhatian nyata dari pemerintah, bukan hanya janji-janji. Bantuan penanggulangan hama dan keringanan menjadi tuntutan mendesak agar mereka bisa kembali menanam dengan harapan hasil yang lebih baik.

“Kalau tidak segera ditangani, banyak petani akan berhenti menggarap sawah. Lahan jadi terlantar,” ungkapnya.

Kisah petani Asim hanyalah potret kecil penderitaan ribuan petani di Karawang bagian utara. Gagal panen beruntun tanpa solusi nyata bisa mengancam ketahanan pangan, sekaligus memiskinkan generasi petani yang tersisa.

Laporan: Tim Kabar Karawang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup