Gubernur Jabar Ultimatum Daerah: Tak Mampu Kelola Sampah, Bantuan Diputus!
CIANJUR | KabarGEMPAR.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pasang nada tinggi soal masalah sampah. Tak mau lagi hanya mengandalkan instruksi di atas kertas, Dedi menegaskan siap memberikan sanksi tegas bagi kota, kabupaten, kelurahan, dan desa yang gagal mengelola sampah sesuai ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
“Kita tidak bisa hanya mengeluarkan instruksi tanpa adanya reward dan punishment,” tegas Dedi usai rapat koordinasi kepala daerah di Pendopo Bupati Cianjur, Sabtu (9/8/2025) malam. “Kota dan kabupaten yang tidak melaksanakan pengelolaan sampah dengan baik, Pemprov Jawa Barat tidak akan menurunkan bantuan gubernur.”
Ancaman ini bukan hanya untuk daerah tingkat kabupaten/kota.
Kelurahan dan desa pun masuk dalam radar. Menurut Dedi, setiap bantuan dari pemerintah harus mendorong warganya menjadi kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Bantuan yang kami berikan harus memicu semangat warga untuk berinovasi dalam pengelolaan sampah. Kalau tidak, ya tidak ada bantuan!” tegasnya.
Tak hanya ancaman, Pemprov Jabar juga menyiapkan “ganjaran manis” bagi daerah yang mampu menjaga kebersihan. Lewat lomba Gapura Sri Baduga, desa dan kelurahan bakal memperebutkan hadiah total Rp 9 miliar. Kebersihan dan penanganan sampah menyumbang bobot penilaian terbesar, yakni 40 persen.
Tak berhenti di situ, pada 20 Agustus mendatang, Jabar akan mencanangkan Gerakan Kebersihan Massal dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga RT dan rumah tangga. Puncaknya, akan ada penobatan “Mahkota Binokasih” untuk kota terbersih di Jawa Barat dengan hadiah fantastis: Rp 15 miliar dalam bentuk kegiatan pembangunan.
Seluruh rangkaian program ini diarahkan menuju pengelolaan sampah modern berbasis RDF (Refuse Derived Fuel) yang tidak hanya menjaga lingkungan, tapi juga membangun sumber daya baru bagi daerah.
Laporan: Tim Kabar Cianjur | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com
