Hari Arafah: Momentum Emas yang Terlupakan
Oleh: H Dedi Ahdiyat | Dewan Redaksi KabarGEMPAR.com
DIANTARA deretan hari dalam setahun, hanya segelintir yang disebut-sebut secara khusus oleh langit. Salah satunya adalah Hari Arafah hari yang tidak hanya menyatukan jutaan jamaah haji di padang suci, tapi juga memanggil setiap Muslim di penjuru bumi untuk bangkit dalam ketaatan total. Hari itu bukan sekadar tanggal dalam kalender hijriyah; ia adalah peluang surgawi yang datang hanya sehari dalam setahun.
Sayangnya, masih banyak yang menyambut Hari Arafah seperti hari biasa. Sebagian bahkan menjadikannya waktu untuk “beberes”, belanja, atau rebahan. Padahal, di saat yang sama, langit bersaksi, Allah turun langsung menyaksikan siapa yang bersungguh-sungguh dalam doa dan amalnya.
Kita terlalu sibuk mencari “malam Lailatul Qadar”, yang tersembunyi di sepuluh malam terakhir Ramadan padahal Hari Arafah waktunya pasti! Bahkan keutamaannya sejajar, jika bukan lebih terang. Di malam Lailatul Qadar, malaikat turun. Tapi di Hari Arafah, Allah sendiri yang turun ke langit dunia, mengampuni, membebaskan, dan mendekatkan rahmat-Nya.
Inilah saatnya kita tidak hanya menjadi Muslim yang tahu, tapi juga sadar dan bertindak. Berpuasa Arafah bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Satu hari ibadah penuh bisa menjadi titik balik kehidupan spiritual yang selama ini lesu dan tak teratur.
Maka, apakah kita masih ingin melewatkannya hanya karena tertidur atau terlalu sibuk urusan dunia?
Bersiaplah. Siapkan ruhani, kosongkan hati dari dunia, dan isi ia dengan dzikir, takbir, tilawah, shalat, dan doa yang tulus. Tak perlu menunggu kesempatan kedua, karena belum tentu kita akan menyaksikan Hari Arafah tahun depan.
Kamis, 5 Juni 2025. Tandai hari itu bukan hanya di kalender, tapi juga di hati.

Semoga kita termasuk dalam barisan hamba yang dimuliakan dan dibebaskan dari api neraka.