Karawang Gelar Rakor Penanganan Bencana Hidrometeorologi 2025/2026, Bupati Aep Tekankan Kolaborasi Pentahelix
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Hidrometeorologi untuk periode 2025/2026 di Gedung Singaperbangsa, Rabu (12/11/2025). Rakor ini digelar sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang tinggi, abrasi, dan tanah longsor.
Kepala BPBD Karawang menyampaikan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam penanganan bencana, terutama menjelang puncak musim hujan. Kegiatan tersebut juga bertujuan memastikan seluruh perangkat daerah, unsur TNI/Polri, relawan, dan masyarakat berada dalam satu komando ketika situasi darurat terjadi.
Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh dalam arahannya menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak bisa dibebankan hanya kepada BPBD, melainkan merupakan tanggung jawab bersama.
“Pemerintah Daerah, TNI/Polri, dunia usaha, akademisi, media, hingga masyarakat harus membangun kolaborasi yang solid melalui pendekatan pentahelix kebencanaan,” ujar Aep.
Menurutnya, upaya pengurangan risiko bencana harus diperkuat sejak tahap prabencana melalui edukasi dan peningkatan kapasitas masyarakat. Ia juga mengapresiasi BPBD yang sepanjang 2025 telah melaksanakan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta membentuk 20 Desa Tangguh Bencana (Destana), termasuk penyelenggaraan gladi kesiapsiagaan di tingkat sekolah.
Pada tahap tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Karawang disebut telah menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana kebencanaan. Di antaranya 40 unit perahu, 60 unit tenda berbagai jenis, delapan pompa alkon, kendaraan operasional, dapur umum, serta berbagai peralatan evakuasi.
Bupati Aep berharap Rakor ini dapat memperkuat sinergi seluruh sektor sehingga penanganan bencana di Karawang dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan terkoordinasi. “Kita ingin memastikan bahwa setiap langkah penanganan bencana dilakukan secara terpadu agar masyarakat Karawang lebih terlindungi,” ucapnya.
Reporter: Dedy Mio
