MBG Terlambat Lagi, Ratusan Siswa SMPN 1 Batujaya Kehilangan Hak Makan Bergizi
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Batujaya kembali menuai kritik tajam setelah suplai makanan untuk para siswa kembali mengalami keterlambatan pada Senin (17/11/2025).
Keterlambatan tersebut menyebabkan sekitar 800 siswa shift pagi pulang tanpa menerima jatah makan bergizi, yang seharusnya menjadi hak mereka berdasarkan program pemerintah.
Sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Batujaya itu memiliki lebih dari seribu siswa. Sekitar 800 di antaranya mengikuti pembelajaran di pagi hari, sementara ratusan lainnya masuk pada shift siang.
Sudah Lima Kali Terlambat: “Anak-anak Pulang, Makanan Baru Datang”
Anggota Komite Sekolah, Iwan Setiawan, mengaku kecewa dengan kejadian berulang yang dinilainya sudah merugikan siswa.
“Anak-anak pagi sudah pulang, makanannya baru datang. Ini sudah kelima kalinya terjadi. Bukan sekali, bukan dua kali, tapi lima kali,” ungkapnya.
Iwan menegaskan bahwa pihak sekolah telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak penyedia. Namun, tetap saja keterlambatan terus berulang.
Pantauan Lapangan: Makanan Baru Tiba Pukul 13.25 WIB
Berdasarkan laporan dan pantauan langsung KabarGEMPAR.com, kendaraan pengangkut makanan baru tiba di SMPN 1 Batujaya sekitar pukul 13.25 WIB. Pada waktu tersebut, seluruh siswa shift pagi sudah selesai belajar dan meninggalkan sekolah.
Kondisi ini bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga menyangkut efektivitas program yang menyerap anggaran besar dan ditujukan untuk mendukung gizi serta konsentrasi belajar siswa.
Pihak Sekolah: Sudah Diingatkan, Tapi Keterlambatan Berulang
Pihak sekolah melalui Faisal Rikardo menjelaskan bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong penyedia datang tepat waktu.
“Kami sudah berulang kali mengingatkan penyedia agar lebih disiplin dalam pengiriman. Sekolah hanya sebagai penerima, jadi koordinasi tetap kami lakukan. Namun hari ini kembali terjadi keterlambatan, ini yang kelima kali.” ungkap Faisal.
Namun demikian, Faisal berusaha agar jatah makan anak tetap diterima, “Kami informasikan melalui group WhatsApp agar anak mengambil haknya, walau tidak seluruhnya datang, sebagian anak tetap ambil haknya,” tambahnya Faisal.
Penyedia MBG: SPPG di Batujaya
Suplai makanan untuk program MBG di SMPN 1 Batujaya dikelola oleh SPPG, sebuah penyedia yang berlokasi di Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi data internal yang diterima dari sumber lapangan, kapasitas operasional SPPG saat ini meningkat signifikan. Penyedia tersebut kini menangani hampir 3.500 porsi makanan per hari, naik dari sebelumnya yang hanya mengelola sekitar 2.000-an porsi.
Mengapa Ketepatan Waktu MBG Penting?
Program Makan Bergizi Gratis di berbagai wilayah, termasuk Karawang, bertujuan meningkatkan asupan nutrisi siswa sehingga mereka dapat belajar lebih optimal. Bagi banyak siswa, terutama dari keluarga berpenghasilan rendah, makanan MBG menjadi salah satu sumber gizi harian yang penting.
Ketika pengiriman terlambat atau tidak tepat sasaran, dampaknya bisa signifikan:
• Siswa kehilangan hak gizi yang dijanjikan program.
• Program pemerintah menjadi tidak efektif.
• Kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran menurun.
• Muncul potensi pemborosan karena makanan datang ketika peserta didik sudah tidak berada di sekolah.
Desakan Evaluasi Serius dari Pemerintah Daerah
Iwan Setiawan menegaskan bahwa pihak komite dan orang tua tidak menuntut hal berlebihan. Mereka hanya ingin anak-anak menerima hak sebagaimana tepat waktu.
“Ini bukan sekadar telat sesekali. Ini sudah berulang dan jelas merugikan siswa. Saya minta pemerintah daerah turun langsung mengevaluasi penyedia,” ucapnya tegas.
Ia menilai pemerintah daerah, baik dinas pendidikan maupun instansi terkait, harus menurunkan tim pengawas untuk memastikan penyedia benar-benar bekerja sesuai standar operasional.
Laporan: Redaksi KabarGEMPAR.com
