Monumen Rawagede Butuh Perhatian Serius, Pengelola Minta Dukungan Pemerintah
KARAWANG | KabarGEMPAR.com- Monumen Rawagede yang terletak di Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, merupakan situs sejarah penting nasional. Monumen ini dibangun untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 9 Desember 1947, ketika sebanyak 483 warga sipil dibantai oleh tentara Belanda dalam sebuah operasi militer yang brutal.
Monumen ini tidak hanya menjadi simbol peringatan atas kekejaman masa kolonial, tetapi juga menjadi pengingat akan harga kemerdekaan yang dibayar dengan darah dan air mata. Di dalam kompleks monumen terdapat diorama yang menggambarkan peristiwa pembantaian, taman makam pahlawan, serta patung Adul dan Atung dua kakak beradik korban tragedi yang kini menjadi ikon ketegaran sekaligus kepedihan sejarah.
Namun, kondisi fisik monumen saat ini memerlukan perhatian serius. Sejumlah bagian bangunan mengalami kerusakan struktural seperti retakan pada dinding dan lantai. Selain itu, belum tersedianya kantor sekretariat bagi pengelola serta ruang tamu untuk pengunjung turut menjadi hambatan dalam pelayanan dan pengelolaan harian monumen tersebut.
Kendati demikian, kebersihan lingkungan kompleks monumen masih cukup baik. Area taman dan makam terlihat asri, tertata rapi, dan terawat, mencerminkan komitmen pengelola lokal dalam menjaga kelayakan kawasan ini sebagai ruang edukasi dan penghormatan sejarah.
Pengelola Monumen Rawagede, Sunarto, menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar memberikan dukungan nyata, terutama dalam bentuk perbaikan infrastruktur dan penyediaan fasilitas penunjang.
“Kini monumen ini butuh perhatian pemerintah. Banyak kerusakan serius perlu ditangani. Kami juga membutuhkan kantor sekretariat untuk pengelola serta ruang tamu pengunjung. Kami berharap pemerintah dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang layak,” ujar Sunarto.
Sebagai lokasi yang kerap dikunjungi oleh pelajar, peneliti, dan masyarakat umum, Monumen Rawagede memegang peran penting dalam pelestarian nilai-nilai sejarah perjuangan kemerdekaan. Dukungan terhadap pemeliharaan monumen ini bukan hanya sekadar menjaga fisik bangunan, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya mengenang masa lalu.
Reporter: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com
