Pelajar SMP di Batujaya Duduk di Atap Angkot, Warga Cemas Akan Terjadinya Kecelakaan

Aksi Sejumlah Siswa SMPN 1 Batujaya yang Pulang Sekolah di Atap Angkot Membuat Warga Cemas.

“Aksi Sejumlah Siswa SMPN 1 Batujaya yang Pulang Sekolah di Atap Angkot Membuat Warga Cemas. Minimnya Transportasi Umum Diduga Jadi Pemicu, Komite Sekolah Mendesak Pemkab Karawang dan Polisi Segera Bertindak Sebelum Terjadi Kecelakaan Fatal”.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Suasana sore di Batujaya, Kabupaten Karawang, mendadak mencemaskan ketika belasan pelajar SMPN 1 Batujaya terlihat pulang sekolah dengan duduk di atap angkot berwarna merah. Pemandangan ini bukan hanya mengundang perhatian warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran besar akan potensi kecelakaan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Dengan seragam putih biru yang masih rapi dan tas di punggung, para siswa tampak bercanda di atas mobil yang melaju di jalanan desa. Namun di balik tawa itu, warga yang menyaksikan justru menahan napas. Jalan yang ramai kendaraan dan posisi duduk yang berisiko bisa menjadi pemicu tragedi dalam hitungan detik.

Komite SMPN 1 Batujaya, Iwan Setiawan, mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Ia menilai tindakan sopir angkot yang membiarkan anak-anak naik ke atap kendaraan merupakan bentuk kelalaian serius.

“Kalau satu saja anak terpeleset, akibatnya bisa fatal. Supir harusnya sadar dan melarang sejak awal,” tegas Iwan, Senin (27/10/2025).

Menurut Iwan, kondisi ini terjadi karena keterbatasan angkutan umum di wilayah Batujaya. Saat jam pulang sekolah, ratusan pelajar berebut naik angkot yang jumlahnya terbatas. Akibatnya, banyak yang memilih naik di atap agar bisa segera pulang ke rumah.

“Mereka bukan ingin bergaya, tapi karena tidak ada pilihan lain. Angkot sedikit, penumpang banyak. Tapi cara seperti ini sangat berisiko,” ujarnya.

Iwan meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas sopir yang membawa penumpang melebihi kapasitas, serta melakukan razia rutin di jam sekolah.

“Polisi harus turun tangan. Jangan sampai kita menunggu ada korban baru semua bereaksi,” ucapnya.

Ia juga mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang untuk menyediakan angkutan pelajar khusus, agar siswa dapat berangkat dan pulang sekolah dengan aman.

“Pemerintah daerah harus hadir. Anak-anak ini butuh transportasi yang aman, bukan naik di atas mobil seperti itu,” tegasnya.

Warga sekitar mengaku cemas setiap kali melihat pemandangan serupa. Angin kencang dan jalan berlubang membuat risiko terjatuh semakin tinggi.

“Kalau sopir ngerem mendadak, bisa jatuh semua,” kata salah satu warga yang menyaksikan.

Fenomena pelajar menaiki atap kendaraan umum ini kini menjadi sinyal darurat bagi keselamatan anak sekolah di Karawang. Tanpa langkah cepat dari pemerintah dan aparat, dikhawatirkan suatu hari nanti, tawa ceria di atas atap mobil bisa berubah menjadi jerit tangis di jalan raya.

Reporter: Sugandi
Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *