Pemkab Karawang Gelontorkan Rp15 Miliar untuk DTA, Ribuan Santri Bakal Rasakan Manfaatnya
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang resmi mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk Bantuan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) di tahun 2025. Angka ini melonjak tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang hanya berada di kisaran Rp6 miliar hingga Rp8 miliar.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menegaskan bahwa kenaikan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan.
“Ini bukan anggaran kecil, tapi anggaran besar yang memiliki makna luar biasa bagi dunia pendidikan Islam di Karawang,” tegas Bupati Aep, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, sinergi antara Pemkab Karawang dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) menjadi kunci terealisasinya Bantuan Operasional Pendidikan Formal (BOPF) bagi lembaga DTA.
Di Karawang, terdapat sedikitnya 983 lembaga DTA yang tersebar di pelosok desa. Jumlah itu merepresentasikan puluhan ribu anak yang setiap sore belajar mengaji di mushola dan madrasah sederhana.
Dengan tambahan dana hibah ini, lembaga DTA diharapkan bisa memperbaiki berbagai kebutuhan mendasar, mulai dari pembelian kitab dan alat tulis, pengadaan seragam baru, pembayaran listrik, hingga renovasi ruang belajar yang rusak.
“Kami berharap dana ini dapat digunakan secara bijak dan dipertanggungjawabkan dengan akuntabel oleh setiap lembaga penerima,” ujar Bupati Aep.
Harapan Besar Bagi Pendidikan Agama

Kepala Kantor Kemenag Karawang, Sopian, menyebut BOPF merupakan hasil perjuangan panjang yang akhirnya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Keberadaan BOPF ini menjadi angin segar bagi DTA. Puluhan ribu santri akan terbantu, tidak lagi harus bergantian kitab atau belajar di ruang gelap yang bocor ketika hujan,” katanya.
Bantuan Rp15 miliar ini diharapkan tidak hanya meringankan beban orang tua santri, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran agama sehingga DTA semakin siap mencetak generasi bangsa yang berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki pondasi keagamaan yang kuat.
Reporter: Suryadi