Perjuangan 15 Tahun Pemekaran BMR: Elfis Ganie Diusulkan Memimpin Presidium Persiapan Provinsi Baru

Foto: DR (Hc) Drs. H. Elfis Harmyn Ganie, S.Sos., M.Si.

JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Wacana pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) telah menjadi pembicaraan panjang selama lebih dari 15 tahun, namun hingga kini belum terealisasi. Dinamika politik, birokrasi, dan kebutuhan figur yang mampu mempersatukan masyarakat menjadi faktor utama tertundanya pembentukan provinsi baru ini. Kini, DR (Hc) Drs. H. Elfis Harmyn Ganie, S.Sos., M.Si., muncul sebagai figur yang dianggap tepat untuk memimpin Presidium Persiapan Pemekaran BMR.

Sejarah Perjuangan Pemekaran BMR

Perjuangan pemekaran BMR dimulai pada era Gubernur Mayjen Sarungdayang dengan Wakil Gubernur DR. Jauhari Kansil. Kala itu, semangat untuk membentuk provinsi baru sempat tinggi, didorong oleh kebutuhan masyarakat BMR untuk memiliki otonomi yang lebih besar dalam pembangunan daerah. Namun momentum itu perlahan padam karena proses politik dan administrasi yang belum matang.

Memasuki era Gubernur Olly Dondokambey, wacana pemekaran kerap berhenti pada retorika politik semata. PDI-P, sebagai partai pengusung gubernur, sering mengumbar janji akan pemekaran, tetapi tidak ada langkah nyata yang diambil. Hasilnya, wacana ini kembali gagal terealisasi. Kini, di era Gubernur Mayjen Yulius Komaling, pemerintah provinsi belum menunjukkan niat untuk melepaskan wilayah BMR, sehingga para aktivis dan tokoh daerah mulai mencari jalur alternatif.

Jalur Strategis dan Langkah By Pass

Merespons stagnasi tersebut, masyarakat BMR dan aktivis memilih jalur “by pass” untuk mendorong percepatan pemekaran. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pertemuan dengan Ketua Komite I DPD RI, BPK DR. dr. H. Andi Sofyan Hasdam. Tujuannya adalah melakukan kajian mendalam dan pembahasan arif terkait pemekaran BMR sebelum diajukan secara formal ke Ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (OTDA). Setelah tahap ini selesai, proposal pemekaran diharapkan dapat diajukan ke Presiden, yang nantinya akan mengeluarkan surat penetapan BMR sebagai provinsi ke-38 di Indonesia.

Figur Kunci: Elfis Ganie

Dalam perjalanan panjang ini, DR (Hc) Drs. H. Elfis Harmyn Ganie diusulkan menjadi Ketua Presidium Persiapan Pemekaran BMR. Menurut Abo, aktivis setempat, Elfis merupakan figur yang memenuhi kriteria visioner, memiliki integritas, kapasitas birokrasi, dan kedekatan dengan masyarakat.

Komitmen Elfis terhadap pemekaran BMR tidak muncul secara tiba-tiba. Ia mewarisi semangat pembangunan dari almarhum ayahnya, Drs. H. Muhiba Ganie, MM, yang merupakan tokoh nasional dan pernah menjabat Kepala Kanwil Departemen Nakertranskop RI pada awal 1970-an. Almarhum Muhiba Ganie memprakarsai program transmigrasi etnik Jawa di Sulawesi Utara dan Gorontalo, yang berhasil membawa Sulut mencapai swasembada beras, jagung, dan kedelai pada 1978, diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.

Program transmigrasi tersebut menempatkan keluarga transmigran di kawasan Dumoga seperti Mopuya, Mopugad, dan Tumokang, yang kini menjadi sentra ekonomi Bolaang Mongondow. Almarhum juga mendorong penempatan transmigran etnik Jawa dan Bali di Marisa 1 dan 2 dari Wonosari, serta Isimu (Gorontalo), yang kemudian dikenal sebagai Kampung Jawa. Keberhasilan ini memberikan fondasi ekonomi yang kuat bagi wilayah BMR.

Selain latar belakang sejarah keluarganya, Elfis juga aktif sebagai Dewan Pembina Perkumpulan Rakyat Membela Prabowo (RAMBO), organisasi yang fokus pada advokasi politik dan pembangunan masyarakat. Peran ini menegaskan komitmen Elfis untuk mempersatukan berbagai elemen masyarakat dalam memperjuangkan pemekaran dan pembangunan daerah.

Tantangan dan Momentum Baru

Menurut Abo, stagnasi proses pemekaran selama ini terjadi karena lemahnya figur presidium yang mampu menjadi pemersatu masyarakat BMR. Kehadiran nama Elfis Ganie dianggap sebagai momentum baru yang dapat memberikan arah, strategi, dan daya dorong yang kuat kepada pemerintah pusat.

“Pemekaran BMR membutuhkan figur yang visioner, berani, dan memahami sejarah pembangunan kawasan. DR (Hc) Elfis Harmyn Ganie memenuhi seluruh kriteria tersebut,” tegas Abo.

Dukungan terbuka terhadap Elfis Ganie menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat BMR semakin mendesak percepatan pembentukan provinsi baru. Publik kini menantikan respons tokoh daerah, legislatif, dan pemerintah pusat terhadap dinamika terbaru perjuangan panjang menuju Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Laporan: Tim Kabar Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *