Purbaya Yudhisadewa Nilai Pernyataan Jokowi soal Kereta Cepat Ada Benarnya, Tapi Masih Banyak PR

Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhisadewa.

JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Ekonom sekaligus Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhisadewa, menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh bukan dibangun untuk mencari keuntungan, melainkan sebagai investasi sosial.

Menurut Purbaya, pernyataan Jokowi tersebut ada benarnya, sebab proyek kereta cepat memang membawa misi pengembangan wilayah secara regional. Namun ia menilai, dampak ekonomi di sekitar jalur dan titik pemberhentian Whoosh masih belum optimal.

“Ada betulnya juga sedikit, karena Whoosh itu sebetulnya punya misi regional development. Tapi yang regionalnya belum dikembangkan. Mungkin di sekitar pemberhentian jalur Whoosh perlu didorong agar ekonomi cepat tumbuh. Itu yang mesti dikembangkan ke depan,” ujar Purbaya, Jumat (31/10/2025).

Isu mengenai proyek kereta cepat kembali ramai dibicarakan di tengah sorotan terhadap utang besar proyek tersebut, serta munculnya dugaan korupsi yang kini tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo membenarkan bahwa penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat telah berjalan sejak awal 2025.

“Penyelidikan memang sudah dimulai sejak awal tahun ini. Karena masih dalam tahap pengumpulan informasi, kami belum bisa menyampaikan detail perkembangan perkaranya,” ujar Budi.

Budi menambahkan, KPK membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki informasi atau data tambahan untuk melapor. Salah satu pihak yang disebut-sebut mengetahui informasi terkait proyek tersebut adalah mantan Menko Polhukam Mahfud MD.

Namun Mahfud menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewajiban hukum untuk melapor kepada KPK.

“Kalau KPK meminta saya melapor, untuk apa saya melapor? Tidak ada dalam hukum itu orang wajib melapor. Melapor itu hak, bukan kewajiban,” kata Mahfud.

“Tapi kalau saya dipanggil untuk memberi keterangan, saya siap. Itu berbeda dengan diperiksa. Kalau diperiksa, berarti orang yang terlibat. Saya hanya memberi keterangan,” tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa proyek kereta cepat bukan sekadar proyek transportasi, tetapi juga investasi jangka panjang yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah penyangga Jakarta dan Bandung.

Namun, menurut para ekonom, agar efek tersebut benar-benar terasa, pemerintah perlu mempercepat pengembangan kawasan di sekitar stasiun Whoosh, termasuk akses transportasi lanjutan dan aktivitas ekonomi baru di area transit.

Laporan: Tim Kabar Nasional
Editor : Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *