Saan Mustopa: Dari Aktivis Mahasiswa, Loyalis Rakyat Karawang, Hingga Kursi Wakil Ketua DPR RI
KABARGEMPAR.COM – Saan Mustopa, M.Si. kini semakin dikenal publik. Politisi asal Karawang, Jawa Barat ini resmi dilantik menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2024–2029 mewakili Fraksi Partai NasDem. Namun perjalanan menuju kursi elite parlemen tersebut bukanlah sesuatu yang instan. Rekam jejaknya yang panjang, mulai dari aktivis mahasiswa, pengurus partai, hingga legislator berpengalaman, membuatnya matang dalam dunia politik.
Akar dari Tanah Karawang
Saan lahir dan besar di Karawang, sebuah daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional. Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN Pisangsambo hingga lulus pada 1982, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Batujaya (1985) dan SMAN Rengasdengklok jurusan A1 (1988). Perjalanan akademisnya berlanjut ke Universitas Indonesia (UI) Jakarta, di mana ia meraih gelar sarjana dan magister dalam bidang Ilmu Politik masing-masing pada 2005 dan 2008.
Keputusan menekuni ilmu politik bukanlah kebetulan. Sejak muda, Saan memang gemar berdiskusi tentang persoalan bangsa dan terlibat aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa.
Aktivis Mahasiswa yang Vokal
Nama Saan mulai dikenal di kalangan mahasiswa ketika aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia pernah dipercaya sebagai Ketua HMI Cabang Bandung, Ketua HMI Badko Jawa Barat–Banten, hingga puncaknya menjabat Ketua PB HMI di tingkat nasional. Selain di HMI, ia juga aktif sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Fisika IKIP Bandung, Ketua Senat Mahasiswa MIPA, serta Sekretaris Umum SEMA IKIP Bandung.
Jaringan organisasinya yang luas dan kepemimpinan yang konsisten membuatnya tumbuh sebagai sosok aktivis yang diperhitungkan, terutama dalam mengawal isu-isu demokrasi dan pendidikan.
Dari Demokrat ke NasDem
Karier politik Saan dimulai dari Partai Demokrat, di mana ia sempat dipercaya menjadi Kepala Departemen di DPP Demokrat pada 2005, lalu naik menjadi Wakil Sekjen pada 2010. Di bawah bendera Demokrat, ia berhasil melangkah ke Senayan sebagai Anggota DPR RI periode 2009–2014, dan kembali terpilih pada periode 2014.
Namun, perjalanannya kemudian berlabuh ke Partai NasDem. Tahun 2016, Saan dipercaya sebagai Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat, jabatan yang menjadi tonggak penting bagi kiprahnya di kancah politik daerah. Kariernya terus menanjak hingga akhirnya pada 2024, ia ditetapkan sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem dan dipercaya mengisi kursi Wakil Ketua DPR RI.
Rekam Jejak di Dunia Usaha dan Riset

Di luar aktivitas politik, Saan pernah mengabdi di lembaga riset IRSED sebagai Sekretaris Eksekutif, serta menekuni dunia usaha dengan menjadi Komisaris di PT Bangun Bumi Bersatu. Kedua pengalaman tersebut memperkaya perspektifnya dalam memahami persoalan pembangunan dan ekonomi rakyat.
Kehidupan Pribadi yang Religius
Tak hanya di dunia politik, kehidupan pribadi Saan juga kerap menjadi sorotan publik. Ia menikah dengan Ilah Hollilah, M.Si., seorang ustadzah sekaligus pembina Majelis Taklim Kabupaten Karawang, serta dosen Fakultas Dakwah di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Zahra Najwa.
Kehadiran istrinya yang aktif di dunia dakwah menambah warna dalam perjalanan hidup Saan. Kehidupan rumah tangga yang religius membuatnya tetap membumi di tengah hiruk pikuk dunia politik.
Konsistensi Seorang Politisi
Kini, sebagai Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa menghadapi tantangan besar. Tugasnya bukan hanya mengawal kepentingan rakyat di daerah pemilihannya, Jawa Barat VII, tetapi juga ikut menentukan arah kebijakan nasional. Dengan pengalaman panjang sebagai aktivis, akademisi, pengurus partai, hingga legislator, ia diharapkan mampu menjaga marwah parlemen sekaligus memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
KabarGEMPAR mencatat, perjalanan Saan Mustopa adalah kisah tentang konsistensi. Dari aktivis mahasiswa yang vokal, legislator yang berpengalaman, hingga menjadi salah satu pimpinan lembaga legislatif tertinggi di negeri ini. Bagi masyarakat Karawang dan Jawa Barat, kehadirannya di kursi Wakil Ketua DPR RI membawa harapan baru agar suara rakyat tidak sekadar terdengar, tetapi juga benar-benar diperjuangkan.
Penulis: Mulyadi | Pemimpin Redaksi