Harapan Tak Pernah Padam: Keluarga PMI Meminta Pemerintah Turun Tangan
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Dua keluarga asal Kabupaten Karawang tengah dirundung kecemasan berkepanjangan. Mereka kehilangan kabar sanak saudara yang telah diberangkatkan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Arab Saudi sejak tahun 2002, dan hingga kini tak pernah lagi diketahui keberadaannya.
Salah satu dari mereka adalah Odah binti Dasik Ajum, perempuan kelahiran 1 Agustus 1971, asal Dusun Cilegur II RT 10/05, Desa Sindang Mukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang. Odah diberangkatkan ke Arab Saudi melalui PT Wira Kreasi Usaha pada 25 April 2002, dan berdasarkan catatan keluarga, ia bekerja di Madinah. Sejak keberangkatan itu, tak ada kabar apapun yang diterima pihak keluarga.
Begitu pula dengan kasus serupa yang menimpa Amih binti Oying Asmadi, warga Desa Mekar Pohaci, Kecamatan Cilebar, Karawang. Amih yang lahir pada 17 Maret 1982, diberangkatkan oleh PT Sapta Saguna ke Riyadh, Arab Saudi, pada 2 Juli 2002. Dalam catatan keluarga, Amih disebutkan bekerja pada majikan bernama Hesan Abdul Rohman Al Rajhi. Sejak keberangkatannya, tak sekalipun ada surat atau sambungan telepon yang bisa menjelaskan kondisinya.
“Sudah lebih dari 20 tahun kami menanti kabarnya, apakah masih hidup atau sudah wafat. Tidak ada satupun pihak dari perusahaan penyalur tenaga kerja yang menghubungi kami. Kami bingung harus mengadu ke mana,” ujar salah satu anggota keluarga korban kepada wartawan KabarGEMPAR.
Kondisi ini membuat keluarga trauma dan pasrah. Mereka hanya berharap ada campur tangan dari pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah, serta lembaga perlindungan hukum untuk membantu menelusuri keberadaan dua PMI tersebut.
Keluarga juga mendesak agar pihak perusahaan yang memberangkatkan bertanggung jawab, setidaknya memberikan penjelasan resmi kepada pihak keluarga.
“Kalau pun sudah tiada, kami ingin tahu. Tapi kalau masih hidup, tolong bantu kami mempertemukan kembali,” tambahnya.
Kisah pilu ini bukan yang pertama, dan mungkin bukan yang terakhir. Ribuan PMI Indonesia masih berjuang di luar negeri demi keluarga di tanah air, namun tidak semua mendapatkan kepastian nasib. Di tengah arus migrasi tenaga kerja yang tinggi, pemerintah diharapkan hadir lebih kuat dalam memastikan keselamatan dan hak-hak para pahlawan devisa ini.

Laporan: Tim Redaksi KabarGEMPAR.com | Editor: Hardi Hanto