Tokoh PDI-P Karda Wiranata Kecewa: Merasa Dilecehkan Saat Datangi Kampus Unsika

Foto: Mantan Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata, SH.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Tokoh politik PDI Perjuangan sekaligus mantan Ketua DPRD Karawang, Karda Wiranata, menyampaikan kekecewaannya terhadap Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Ia merasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat mengunjungi kampus negeri tersebut pada Rabu (2/7/2025).

Karda datang ke Unsika atas undangan Rektor, yang sebelumnya menyampaikan persetujuan melalui pesan WhatsApp untuk bertemu. Kedatangannya bermaksud membantu seorang warga Batujaya yang mengalami kesulitan dalam mengambil ijazah sarjananya yang tertahan selama tujuh tahun karena tunggakan pembayaran.

“Saya sudah sampaikan maksud kedatangan lewat WA, dan Rektor menjawab silakan datang ke kampus. Tapi begitu sampai, perlakuannya justru seolah saya tamu tak diundang,” kata Karda kepada KabarGEMPAR.com, Rabu malam.

Ia mengaku tiba di kampus sekitar pukul 10.00 WIB dan mendapati bahwa Rektor tengah mengikuti rapat pimpinan. Namun, ketika mencoba menunggu, ia justru didatangi oleh petugas keamanan dan seseorang yang mengaku sebagai Humas kampus. Menurutnya, ia diinterogasi secara tidak sopan dan seolah tidak dihargai sebagai tamu.

“Padahal sebelumnya saya pernah datang ke Unsika dan diterima langsung oleh Warek II. Tapi hari ini saya justru dihadang dan tidak diizinkan bertemu, padahal Rektor sendiri yang mempersilakan saya datang,” ujarnya.

Setelah keluar dari kampus karena merasa tidak nyaman, Karda kembali mendapat pesan dari Rektor yang memintanya kembali naik ke lantai dua. Namun, sebelum sempat naik tangga, ia kembali dihadang oleh sejumlah orang yang dan diantaranya mengaku ajudan rektor dan melarangnya bertemu Rektor.

“Saya tidak tahu kesalahan saya apa. Tapi diperlakukan seperti ini sangat menyakitkan. Ini penghinaan terhadap saya secara pribadi, dan tidak mencerminkan etika akademik,” ujarnya.

Karda menduga perlakuan tersebut bukan sekadar kesalahpahaman. Berdasarkan informasi dari lingkungan internal mahasiswa, tindakan pihak kampus tersebut disebut-sebut merupakan arahan langsung dari pimpinan tertinggi Unsika.

“Sangat memalukan jika benar ini perintah Rektor. Apa ini etika seorang pimpinan kampus negeri? Saya merasa Unsika kini dikuasai oleh arogansi, bukan intelektualitas,” tambahnya.

KabarGEMPAR.com akan menelusuri hal ini untuk  mendapatkan tanggapan resmi dari pihak Unsika atas insiden tersebut.

Laporan: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup