Elfis Ganie Diusulkan Pimpin Presidium Persiapan Pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya

Ilustrasi.

Wacana Pemekaran BMR Makin Menguat, Figur Elfis Ganie Dinilai Memiliki Kapasitas Birokrasi dan Rekam Jejak Sosial Kuat

JAKARTA | KabarGEMPAR.com – Wacana pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya (BMR) kembali menguat setelah salah satu aktivis daerah, Rahmat Abo’ Mokoginta, mengusulkan DR (Hc) Drs. H. Elfis Harmyn Ganie, S.Sos., M.Si., sebagai Ketua Presidium Persiapan Pemekaran Provinsi BMR. Menurut Abo’, Elfis memiliki integritas, pengalaman birokrasi, dan kedekatan dengan masyarakat BMR yang membuatnya layak memimpin perjuangan ini.

Abo’ menegaskan bahwa komitmen Elfis terhadap pemekaran BMR bukanlah hal yang tiba-tiba. Dorongan tersebut lahir dari sejarah panjang keluarga Ganie dalam pembangunan kawasan timur Indonesia. Ayah Elfis, almarhum Drs. H. Muhiba Ganie, MM, merupakan tokoh nasional dan mantan Kepala Kanwil Departemen Nakertranskop RI pada awal 1970-an yang berperan dalam pengembangan Sulawesi Utara dan Gorontalo melalui program transmigrasi etnik Jawa.

“Beliau adalah putra dari almarhum Bapak Muhiba Ganie, tokoh besar yang jasanya sangat dirasakan hingga hari ini. Program transmigrasi etnik Jawa yang digagas almarhum menjadi fondasi ekonomi di banyak wilayah Bolaang Mongondow,” ujar Abo’.

Keberhasilan program transmigrasi tersebut bahkan membawa Sulawesi Utara mencapai swasembada beras, jagung, dan kedelai pada 1978, yang diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto. Dalam kesempatan itu, sejumlah pejabat tinggi negara hadir, termasuk Menteri Transmigrasi Prof. Dr. Soebroto, Menteri Perhubungan Laksamana Rusmin Nuryadin, Menteri Pertanian Ir. Wardoyo, dan Kopkamtib Laksamana Sudomo.

Program transmigrasi yang diprakarsai almarhum mulai berjalan efektif sejak 1972, dengan penempatan transmigran di kawasan Dumoga seperti Mopuya, Mopugad, dan Tumokang, yang kini menjadi sentra ekonomi Bolaang Mongondow. Tidak hanya di Bolmong, almarhum juga mendorong penempatan transmigran etnik Jawa dan Bali di Marisa 1,2 dari Wonosari, dan Isimu (Gorontalo), yang kelak dikenal sebagai Kampung Jawa.

Selain aktif dalam bidang sosial dan pembangunan, Elfis juga menjabat sebagai Dewan Pembina Perkumpulan Rakyat Membela Prabowo (RAMBO), sebuah organisasi yang dikenal fokus pada advokasi politik dan pembangunan masyarakat. Menurut Abo’, peran ini menegaskan komitmen Elfis dalam mempersatukan berbagai elemen masyarakat untuk kepentingan pembangunan dan pemekaran BMR.

Menurut Abo’, warisan perjuangan almarhum menjadi fondasi moral bagi Elfis untuk memimpin presidium pemekaran. Ditambah pengalaman birokrasi, kompetensi akademik, dan kedekatan Elfis dengan dinamika sosial masyarakat BMR, membuatnya dianggap memahami secara utuh tantangan pemekaran di tingkat pusat maupun daerah.

“Pemekaran BMR membutuhkan figur yang memiliki wawasan nasional, ketokohan, dan pemahaman historis terhadap pembangunan kawasan. DR (Hc) Elfis Harmyn Ganie memenuhi seluruh kriteria tersebut. Ia adalah putra almarhum M. Ganie, tokoh pembangunan di bidang transmigrasi yang kontribusinya tetap hidup hingga saat ini,” tegas Abo’.

Dukungan terbuka ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat BMR semakin mendesak percepatan pembentukan provinsi baru tersebut. Publik kini menantikan respons tokoh daerah, legislatif, dan pemerintah pusat atas dinamika terbaru perjuangan panjang menuju Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Laporan: Tim Kabar Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *