Masih Ada 4 Kecamatan di Karawang Tanpa SMA, BPS Ungkap Ketimpangan Akses Pendidikan

Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang merilis data terbaru terkait jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurut kecamatan, periode tahun ajaran 2024/2025.

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Karawang merilis data terbaru terkait jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurut kecamatan, periode tahun ajaran 2024/2025. Hasilnya cukup mengejutkan, masih ada empat kecamatan di Kabupaten Karawang yang belum memiliki satu pun SMA, baik negeri maupun swasta.

Empat kecamatan tersebut adalah Purwasari, Jayakerta, Pedes, dan Pakisjaya. Kondisi ini menegaskan masih adanya ketimpangan akses pendidikan menengah di daerah yang dikenal sebagai lumbung padi nasional tersebut.

Berdasarkan data BPS, total SMA di Kabupaten Karawang berjumlah 54 sekolah, terdiri dari 30 SMA negeri dan 24 SMA swasta. Namun, distribusinya tidak merata di 30 kecamatan.

Beberapa kecamatan tercatat memiliki jumlah SMA yang cukup banyak. Misalnya, Karawang Barat menjadi wilayah dengan sekolah menengah terbanyak yakni 10 SMA (4 negeri dan 6 swasta), disusul Telukjambe Timur dengan 7 SMA. Sementara kecamatan lain rata-rata hanya memiliki 1 hingga 2 sekolah menengah atas.

Namun jika dilihat lebih detail, jumlah SMA Negeri juga masih timpang. Dari 30 kecamatan di Karawang, tercatat ada 6 kecamatan tanpa SMA Negeri, yaitu Purwasari, Jayakerta, Pedes, Kutawaluya, Rengasdengklok, dan Pakisjaya. Ironisnya, dari enam kecamatan itu, empat di antaranya benar-benar kosong tanpa SMA sama sekali (baik negeri maupun swasta), yakni Purwasari, Jayakerta, Pedes, dan Pakisjaya.

Ketimpangan ini berpotensi menambah beban bagi para pelajar dari kecamatan tanpa SMA, karena harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk melanjutkan pendidikan. Hal ini juga berisiko meningkatkan angka putus sekolah di tingkat menengah atas, terutama bagi keluarga kurang mampu yang kesulitan membiayai transportasi anak-anak mereka.

Pemerintah Kabupaten Karawang bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar segera mencari solusi konkret. Tanpa langkah strategis, kesenjangan pendidikan dikhawatirkan akan semakin melebar dan menghambat pembangunan sumber daya manusia di Karawang.

Laporan: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup