Pemprov Jabar Anggarkan Rp1 Miliar untuk Bangun Kelas Baru di SMAN Wilayah IV, Sekolah Harapkan Toilet dan Fasilitas Penunjang Jadi Prioritas
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,067 miliar untuk pembangunan ruang kelas baru lengkap dengan meubelair di sejumlah SMA Negeri yang berada di bawah naungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV. Proyek ini dijadwalkan berjalan sepanjang Maret hingga Desember 2025 dan mencakup pembangunan 18 unit ruang kelas.
Pekerjaan tersebut tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang. Sekolah-sekolah penerima manfaat antara lain SMAN 1 Pedes, SMAN 1 Rawamerta, SMAN 1 Wanayasa, SMAN Binong, dan SMAN 3 Subang.
Meski demikian, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMAN 1 Pedes, Ulya Heriyansah, menyebut pihaknya belum mendapat informasi resmi terkait rencana pembangunan tersebut.
“Belum ada informasi yang masuk ke kami soal pembangunan ini. Padahal, sekolah kami masih kekurangan dua ruang kelas baru,” kata Ulya saat dikonfirmasi, Jumat (11/7/2025).
Saat ini, jumlah siswa di SMAN 1 Pedes mencapai lebih 1.000 orang, dan pada tahun ajaran baru ini sekolah menerima tambahan 580 siswa baru. Penambahan tersebut merupakan bagian dari kebijakan peningkatan jumlah rombongan belajar, yaitu maksimal 50 siswa per rombel. “Proses daftar ulang untuk siswa baru selesai hari ini,” ungkapnya.
Dengan jumlah siswa yang terus bertambah, Ulya menekankan bahwa kebutuhan mendesak justru terletak pada fasilitas penunjang, terutama toilet siswa.
“Sekarang hanya ada 10 unit toilet. Idealnya kami membutuhkan minimal 20 unit toilet agar memadai untuk jumlah siswa lebih 1.000 orang,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sekolah hingga kini belum memiliki laboratorium bahasa, serta berharap adanya perbaikan sarana olahraga agar siswa dapat beraktivitas secara optimal.

Proyek pembangunan kelas baru ini merupakan bagian dari program pengadaan barang berkelanjutan milik Pemprov Jabar yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Namun, pihak sekolah berharap agar pelaksanaan program benar-benar menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan nyata di lapangan.
Laporan: Tim Kabar Karawang | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com