Perpisahan PAUD Nurunnisa Dibalut Haru, Anak-Anak Sambut Kenaikan Tingkat dengan Sukacita

Momen acara kenaikan tingkat dan perpisahan siswa PAUD Nurunnisa yang digelar Senin (24/6/2025).

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Suasana haru dan bahagia menyatu dalam acara kenaikan tingkat dan perpisahan siswa PAUD Nurunnisa yang digelar Senin (24/6/2025) di Dusun Tanjungkerta Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Meski dilaksanakan secara sederhana, kegiatan ini berlangsung meriah, penuh kehangatan, dan meninggalkan kesan mendalam bagi para guru, orang tua, dan siswa.

Anak-anak tampak penuh sukacita. Dengan mengenakan pakaian adat dan seragam terbaik mereka, para siswa menyambut momen kenaikan tingkat dengan senyum lebar dan tawa ceria. Keceriaan mereka menjadi simbol semangat untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Di hadapan para wali murid, Kepala PAUD Nurunnisa, Dwi Tita Rosita, S.Pd., menyampaikan sambutan penuh haru. Ia memohon maaf atas keterbatasan fasilitas yang dimiliki sekolah, sembari berharap PAUD yang dipimpinnya tak dilupakan oleh masyarakat dan pemerintah.

“Maafkan kami jika belum mampu memberi ruang dan sarana yang layak. Tapi kami berikan sepenuh hati, cinta, dan doa dalam setiap langkah anak-anak ini. Saya mohon, ingatlah sekolah kecil ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Tak hanya itu, Dwi juga menyampaikan pesan khusus kepada anak-anak yang dilepas ke jenjang sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah. “Anak-anakku sayang, teruslah semangat belajar. Jadilah anak yang sopan, hormat kepada orang tua dan guru, serta jangan pernah berhenti bermimpi. Ibu bangga dan akan selalu mendoakan kalian,” katanya menyentuh hati para hadirin.

Dwi tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para wali murid serta kepada suami tercinta yang selalu mendukungnya dalam mengelola lembaga pendidikan ini. Ia menyebut perjuangan di PAUD Nurunnisa adalah perjalanan hati, bukan sekadar tugas formal.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan ijazah dan rapor, disusul ramah tamah serta makan bersama secara swadaya. Para ibu wali murid membawa bekal masing-masing sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan.

Meski tanpa panggung besar dan undangan resmi, perpisahan PAUD Nurunnisa menjadi bukti bahwa makna pendidikan sejati hadir dari ketulusan, bukan kemewahan. Anak-anak pergi membawa bekal cinta, guru-guru melepas dengan doa, dan orang tua pulang dengan kebanggaan.

Reporter: Tusin Yudha | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup