SMP Pusaka Cendekia, Cahaya Pendidikan yang Menyala di Tengah Keterbatasan
KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Di tengah sempitnya fasilitas dan minimnya dukungan anggaran, SMP Pusaka Cendekia yang terletak di Dusun Cikeris 1, Desa Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, tetap berdiri sebagai benteng pendidikan bagi anak-anak desa.
Sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 4.600 meter persegi milik Yayasan Gema Cendekia Indonesia. Meski telah beroperasi beberapa tahun, pembangunan fisik sekolah baru yang sampai saat ini belum rampung karena terbatasnya sumber dana.
Meski dalam kondisi serba terbatas, semangat para siswa dan tenaga pendidik tidak pernah luntur.
“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga agar anak-anak tetap bersekolah, meski kondisi bangunan belum ideal. Pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena keterbatasan,” ujar Kepala SMP Pusaka Cendekia, Ahmad Fahir, kepada KabarGEMPAR.com, Senin (4/8/2025).
Ahmad menjelaskan bahwa secara administrasi, sekolah ini masih terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) melalui SMP Negeri 2 Pedes. Namun, proses belajar mengajar tetap berlangsung mandiri dan aktif di lokasi sekolah.
Saat ini, SMP Pusaka Cendekia memiliki tiga ruang kelas untuk siswa kelas 7, 8, dan 9, dengan jumlah total 48 siswa. Proses belajar dibantu oleh 11 guru mata pelajaran dan satu tenaga administrasi yang bekerja secara penuh waktu.
Letaknya yang berdampingan dengan SDN Waluya 1 membuka peluang untuk membangun integrasi pendidikan dasar dan menengah di wilayah tersebut.
“Kami ingin memastikan semua anak di sini tetap bisa mengenyam pendidikan, tanpa harus putus sekolah karena faktor ekonomi atau fasilitas yang tidak memadai,” tegas Ahmad.

Kepala Desa: Akan Sampaikan ke Bupati
Perjuangan sekolah ini juga mendapat perhatian dari Kepala Desa Waluya, Mulyana. Ia meninjau langsung kondisi sekolah dan menyampaikan keprihatinannya terhadap keterbatasan yang dihadapi.
“Saya akan perjuangkan langsung kepada Bupati. Ini bukan sekadar soal bangunan, tapi soal masa depan anak-anak di desa ini,” ungkap Mulyana.
Sebagai sosok yang aktif dalam pembangunan sektor sosial dan pendidikan, Mulyana menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan sarana pendidikan di desa-desa.
“Kami butuh dukungan nyata, bukan sekadar janji. Sekolah ini menjadi harapan banyak keluarga di Waluya,” tambahnya.
Simbol Perjuangan Pendidikan
Meski jauh dari pusat kota dan fasilitas modern, SMP Pusaka Cendekia tetap menjadi pusat harapan dan semangat bagi puluhan anak di Desa Waluya. Sekolah ini bukan hanya tempat belajar, melainkan juga ruang untuk menanamkan nilai, karakter, dan cita-cita.
Kisah SMP Pusaka Cendekia menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan soal megahnya gedung, tetapi soal komitmen dan keberanian untuk terus melangkah di tengah keterbatasan.
Laporan: Sujoko Kusumah | Editor: Hardi Hanto