MUI Sukawangi Kecewa Tak Diundang Rapat Kecamatan, Pemerintah Klarifikasi

Ilustrasi: MUI Kecamatan Sukawangi menunjukkan ekspresi kecewa usai tidak menerima undangan resmi dalam rapat minggon kecamatan.

BEKASI | KabarGEMPAR.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukawangi mengungkapkan kekecewaannya karena merasa tidak menerima undangan resmi dalam pelaksanaan rapat minggon yang rutin digelar pihak kecamatan. Ketua MUI Sukawangi, Raman, menyebut absennya nama MUI dalam undangan belakangan ini menimbulkan kesan bahwa lembaganya diabaikan.

“Dulu sering diundang, tapi sekarang tidak ada lagi. Biasanya surat kami terima, diantar oleh keponakan staf kecamatan,” kata Raman, Selasa, 24 Juni 2025.

Tak hanya soal undangan rapat, MUI juga merasa tersisih saat kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan, di mana MUI tidak dilibatkan sebagai panitia. “Kami hanya diundang hadir, tidak sebagai bagian dari kepengurusan. Ada kesan MUI dikesampingkan,” ujar seorang pengurus MUI yang tak ingin disebut namanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Pemerintahan (Kasipem) Kecamatan Sukawangi, Katmojo Atmodarminto, membantah tudingan bahwa MUI diabaikan. Ia menyatakan bahwa MUI tetap masuk dalam daftar undangan sebagai bagian dari kelompok organisasi keagamaan.

“MUI itu termasuk dalam daftar organisasi keagamaan yang kami tulis secara umum, bersama NU, Muhammadiyah, Fatayat, dan lainnya,” kata Katmojo.

Katmojo menjelaskan, penyebutan secara kolektif dalam undangan dilakukan untuk efisiensi. “Kalau disebut satu per satu, bisa tidak cukup halaman undangan. Jadi lebih bijak kalau ditulisnya ‘secara umum’,” ujarnya.

Katmojo yang akrab disapa Amo berharap seluruh pihak memahami mekanisme undangan yang berlaku. Ia juga meminta agar masyarakat tidak menilai bahwa penyebutan umum berarti mengecualikan pihak tertentu.

“Tidak ada maksud untuk mengabaikan. Semua organisasi kami hormati dan harap kehadirannya,” tegasnya.

Warga sekitar berharap agar komunikasi antar-lembaga di Kecamatan Sukawangi semakin terbuka dan kondusif, demi mendukung sinergi pembangunan masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Reporter: Tim Kabar Bekasi | Editor: Hardi Hanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup