Mayoritas Warga Jabar Puas Kinerja Dedi Mulyadi, Lapangan Kerja Jadi Sorotan
BANDUNG | KabarGEMPAR.com – Survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan mayoritas warga Jawa Barat puas terhadap kinerja Gubernur Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan. Meski begitu, persoalan lapangan kerja, kemiskinan, dan pengendalian harga masih menjadi pekerjaan rumah besar Pemprov Jabar.
Survei yang dilakukan pada 1–5 Juli 2025 itu menempatkan penyediaan air bersih sebagai aspek dengan tingkat kepuasan tertinggi. Sebanyak 83,4 persen responden menyatakan puas atau sangat puas, sedangkan 15,7 persen merasa tidak puas. Stabilitas harga kebutuhan pokok juga menuai apresiasi, dengan 78,9 persen warga puas dan 20 persen tidak puas. Pelayanan kesehatan masyarakat mencatat kepuasan 77,3 persen, sementara 22,4 persen sisanya menilai belum memuaskan.
Penanganan bencana alam dan penyakit menular turut mendapat apresiasi publik. Masing-masing memperoleh tingkat kepuasan 72 persen dan 70,5 persen. Rasa aman dari kriminalitas/premanisme juga diapresiasi 68,6 persen responden, meskipun 30,5 persen menyebut masih ada masalah.
Namun, kepuasan publik menurun ketika menyangkut isu transportasi umum, pengelolaan sampah, dan terutama lapangan kerja. Penyediaan transportasi umum hanya mengantongi kepuasan 53,5 persen, sedangkan pengelolaan sampah justru dikeluhkan 58,8 persen responden.
Catatan paling serius muncul pada persoalan lapangan kerja. Hanya 31,4 persen warga merasa puas, sedangkan 67,2 persen menyatakan tidak puas. “Soal lapangan kerja paling kentara. Masyarakat merasa lapangan kerja sangat sempit dan berharap segera diselesaikan,” ujar Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, Jumat (15/8/2025).
Isu kemiskinan menunjukkan pola serupa. Sebanyak 37,9 persen responden puas dengan upaya pengentasan kemiskinan, sementara 60,4 persen lainnya mengaku tidak puas. Program bantuan langsung untuk kesejahteraan masyarakat pun menuai hasil nyaris berimbang, 50,4 persen puas dan 48,8 persen tidak puas.
Survei ini melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jawa Barat. Litbang Kompas menetapkan margin of error sebesar +/- 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penelitian dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Laporan: Tim Kabar Nasional | Editor: Redaksi KabarGEMPAR.com
