22 Tahun Menghilang, PMI Asal Karawang Tak Pernah Lagi Kirim Kabar dari Arab Saudi

KARAWANG | KabarGEMPAR.com – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan hilang kontak sejak pertama kali diberangkatkan ke Arab Saudi pada tahun 2002. Perempuan bernama Amih binti Oying Asmadi itu hingga kini tak pernah lagi memberikan kabar kepada keluarganya di tanah air.

Amih lahir di Karawang pada 17 Maret 1982. Ia berasal dari Dusun Cigobang, 05/03, Desa Mekarpohaci, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. Ia terbang ke Arab Saudi pada 2 Juli 2002 melalui PT Sapta Saguna untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Namun sejak keberangkatan itu, tak ada satu pun pesan, surat, atau telepon yang diterima pihak keluarga. Mereka benar-benar kehilangan jejak Amih selama lebih dari dua dekade.

Tokoh PDI-P Karda Wiranata Kecewa: Merasa Dilecehkan Saat Datangi Kampus Unsika

22 jam

“Kami sudah berusaha cari tahu ke mana-mana. Tapi sejak 2002, benar-benar tidak ada kabar. Kami hanya ingin tahu keadaannya,” kata salah satu anggota keluarga kepada KabarGEMPAR.com.

Berdasarkan catatan keluarga, Amih diketahui bekerja untuk seorang majikan bernama Hesah Abdul Rohman Al Rajhi yang tinggal dan beralamat di P.O. Box 135, Al Dawadmi 11911, Riyadh, Arab Saudi. Paspor Amih tercatat dengan nomor AE 086136/ 036352195. Keluarga juga menyebut nama lain yang diduga berkaitan, di antaranya Edi Gozi Al Daijon serta Ahmad bin Samin, suami dari majikan wanita yang disebut sebagai Madam Rosa.

Pihak keluarga berharap ada campur tangan dari pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri dan BP2MI, untuk membantu menelusuri keberadaan Amih dan memastikan kondisinya.

Ratna, TKI Asal Karawang Tersesat di Taif, Arab Saudi: “Tolong Saya Ingin Pulang”

1 hari

“Sudah terlalu lama, 22 tahun bukan waktu yang sebentar. Kami hanya ingin tahu apakah dia masih hidup, dan kalau bisa segera dipulangkan,” lanjutnya.

Kasus seperti ini menambah panjang daftar PMI yang hilang kontak di luar negeri. Minimnya perlindungan dan pengawasan terhadap TKW pada masa itu diduga menjadi salah satu penyebab masih banyaknya kisah pilu yang belum terselesaikan hingga kini.

Reporter: Samsudin | Editor: Redaktur KabarGEMPAR.com